Adopsi Inovasi Pangan Fungsional

Abstract

Fenomena yang melatar belakangi penelitian ini adalah peran penting pengembangan produk baru bagi kesuksesan perusahaan. Salah satu alasan yang menjadi fokus dalam studi ini adalah peningkatan kebutuhan kualitas konsumen di bidang pangan dan kesehatan tumbuh karena terjadi perubahan konsep gizi pangan dari pemuas rasa lapar menjadi pencapaian hidup sehat. Peningkatan ini menimbulkan permintaan dan konsumsi produk yang terkait dengan pemeliharaan kesehatan tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan keterhubungan antar peubah dalam sebuah model yang menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi adopsi produk inovatif, dengan memperluas model adopsi yang sudah ada. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu. Teknik pengambilan sampelnya adalah non probability sampling. Jumlah sampel 200 orang. Data dianalisis menggunakan PLS-SEM. Penelitian ini membahas beberapa celah yang terkait dengan faktor-faktor yang memengaruhi adopsi inovasi pangan fungsional jejamuan dengan mendasarkan pada teori adopsi inovasi, Theory of Planned Behavior (TPB) dan teori perilaku konsumen. Beberapa celah riset terkait adopsi inovasi pangan fungsional meliputi, komunikasi pemasaran dilihat dari informasi dalam label pangan yang melekat pada pangan fungsional, pengetahuan tentang pangan fungsional, kepercayaan pada pangan fungsional, pengalaman menggunakan produk pangan fungsional, persuasi yang dirasakan atas pangan fungsional, kelompok-acuan dan perilaku adopsi inovasi pangan fungsional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, model adopsi pangan fungsional yang dikembangkan untuk menjelaskan perilaku adopsi pangan fungsional sudah seperti yang diharapkan. Adopsi pangan fungsional secara signifikan dipengaruhi oleh persuasi dan kelompok acuan. Persuasi memengaruhi adopsi pangan fungsional. Hal ini menunjukkan bahwa teori adopsi inovasi (Rogers, 1983) dan Theory of Planned behavior ( Adzen, 1975) yang menjadi landasan studi ini bisa terdukung. Menurut teori adopsi inovasi, adopsi inovasi dipengaruhi oleh persuasi. Theory of Planned behavior dari Ajzen yang digunakan sebagai dasar pembentukan model adopsi pangan fungsional dalam penelitian ini merupakan grand teori yang mampu mengungkap hal-hal berkaitan dengan persuasi sebagai prediksi perilaku. Hasil penelitian ini bisa menunjukkan bahwa persuasi ternyata menjadi prediktor terkuat dalam memengaruhi adopsi inovasi pangan fungsional.