Upaya Perlindungan Hukum bagi Perempuan yang Menjadi Korban Pelecehan Seksual: Studi di UKSW

Abstract

Pelecehan seksual dirasakan sebagai perilaku mengintimidasi, karena perbuatan tersebut memaksa seseorang terlibat dalam suatu hubungan seksual atau menempatkan seseorang sebagai objek perhatian seksual yang tidak diinginkannya. Dapat dipahami juga bahwa pelecehan seksual tersebut mengacu pada perbuatan yang dapat dirasakan oleh korbannya tidak menyenangkan, karena perbuatan tersebut bersifat intimidasi, menghina, atau tidak menghargai dengan membuat seseorang sebagai objek pelampiasan seksual. Pelecehan seksual sangat erat kaitannya dengan budaya patriarki, dimana korbannya kebanyakan ialah perempuan. Budaya patriarki juga menempatkan posisi sosial kaum laki-laki lebih tinggi daripada kaum perempuan. Sehingga cenderung menganggap wajar adanya pelecehan terhadap perempuan dalam bentuk sekecil apapun. Bahkan seringkali perempuan yang menjadi objek pelecehan justru disalahkan seperti cara berpakaian yang tak sesuai norma kesopanan.