Profil Metabolik pada Penderita Gout Arthritis di Wilayah Kerja Puskesmas Belang

Abstract

Latar belakang: Gout Arthritis (GA) adalah penyakit sistemik yang diakibatkan oleh pengendapan monosodium urate di dalam dan area persendian karena peningkatan serum asam urat (hiperurisemia). Hiperurisemia tidak hanya berkontribusi pada patogenesis gout, tetapi juga dikaitan dengan sindrom metabolik, diabetes tipe II, dan kardiovaskular. Kejadian GA pada suku Minahasa tergolong tinggi dibandingkan dengan suku lain di Indonesia. Tujuan: untuk mengetahui profil metabolik dan hubungannya dengan kadar asam urat pada penderita gout arthritis di wilayah kerja Puskesmas Belang. Metode: penelitian ini menggunakan desain cross-sectional yang dilakukan pada 104 responden yang terdiri dari 52 penderita gout arthritis dan 52 bukan penderita gout arthritis. Pengukuran antropometri, pemeriksaan biokimia dan klinis dilakukan pada responden. Analisis data bivariat menggunakan uji Spearman dengan program SPSS pada taraf kepercayaan 95%. Hasil: Rata-rata kadar asam urat, GDP, dan kolesterol penderita gout arthritis termasuk dalam kategori di atas nilai normal. Rata-rata kadar asam urat laki-laki (11,70 mg/dL) dan perempuan (11,9 mg/dL) penderita gout tergolong tinggi dibanding pada responden bukan penderita gout. RLPP (p=0,003) dan kadar kolesterol (p=0,004) memiliki korelasi signifikan dengan kadar asam urat. Kesimpulan: Terdapat perbedaan nilai profil metabolik antara penderita gout dan bukan penderita gout. Rata-rata kadar asam urat paling tinggi pada penderita gout arthritis dibanding pada responden bukan penderita gout. RLPP dan kadar kolesterol menunjukkan korelasi

Background:Gout arthritis (GA) is a systemic diseases caused by monosodium urate deposition in the joint, its signed by an increase of serum uric acid (hyperuricemia). Hyperuricemia related with metabolic syndrom, type II diabetes mellitus and cardiovascular. The gout incident in Minahasa ethnic is classified as higher than another ethnic in Indonesia. Objective: to discover the metbolic profile and its correlation with uric acid levels in patients gout arthritis in working area of belang distric health center. Method: The research used cross sectional design to 104 respondents that consist of 52 respondents with gout arthritis and 52 non-gout respondents. Anthropometric measurements, biochemical and clinical examinations were carried out on respondents. Bivariate data analysis used the Spearman test with the SPSS program at a 95% confidence level. Results: The average levels of uric acid, FGP, and cholesterol of respondents with gout arthritis included in above of normal value. The average levels of uric acid for men (11.70 mg / dL) and women (11.9 mg / dL) with gout were relatively high compared to non gout respondents. WHR (p = 0.003) and cholesterol level (p = 0.004) had a significant correlation with uric acid levels. Conclusion: There is a difference in the value of the metabolic profile between respondents with gout and non-gout respondents. The average level of uric acid is highest in respondents with gout compared to non-gout respondents. WHR and cholesterol levels showed a significant correlation with uric acid levels.