Percepatan Perkecambahan Umbi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) dengan Perlakuan Suhu Rendah dan Perendaman Zat Pengatur Tumbuh

Abstract

Dewasa ini, kebutuhan bawang merah sangat tinggi, tetapi, setelah pemanenan umbi bawang merah tidak dapat langsung ditanam sebab, umbi bawang merah masih mengalami masa dormansi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh dan perlakuan suhu rendah terhadap percepatan perkecambahan bawang merah, serta memperoleh perlakuan terbaik untuk pematahan dormansi. Penelitian ini dilakukan di Greenhouse Kebun Percobaan Kartini Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan 6 kombinasi percobaan, dan 4 kali ulangan. Data dianalisis menggunakan Analysis of Varian (ANOVA) yang dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan selang kepercayaan 95%. Hasil penelitian ini menunjukkan perlakuan kombinasi suhu rendah dengan perendaman giberelin maupun air kelapa berpengaruh terhadap percepatan perkecambahan umbi bawang merah yang ditunjukkan dengan nilai daya berkecambah umbi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlakuan pemberian GA3, air kelapa, dan suhu rendah mampu mempercepat perkecambahan bawang merah. Kombinasi perlakuan terbaik untuk percepatan perkecambahan umbi bawang merah adalah kombinasi giberelin dengan suhu rendah, sedangkan perlakuan kombinasi air kelapa dengan suhu rendah mampu meningkatkan laju pertumbuhan tinggi dan panjang akar umbi bawang merah.

Nowadays, the needs of shallots are rising, but, after shallots tubers are being harvested, they cannot be directly planted because the shallots are still in the dormancy period. This research is aimed to find out the effect of growth regulators and low temperature treatment for the acceleration of germination, and get the best treatment for the acceleration of germination. This research was conducted at the Greenhouse Plantation of Kartini garden of Satya Wacana Christian University of Salatiga. This research employed RBD (Randomized Block Design) with 6 treatments, and 4 times repetitions. Data were analysed using the Analysis of Variant (ANOVA), followed by Honestly Significance Difference Test (HSD) with 95% confidence level. The results of this research showed that the treatment of low temperature combinations with gibberellin and coconut water affected the acceleration of germination on the shallot bulbs by the value of bulb germination. In conclusion, the treatments of GA3, coconut water, and low temperature can accelerate the germination of shallots. The best combination of treatments for the acceleration of germination are the combination of low-temperature and gibberellin, while the combination of low-temperature and coconut water is able to increase the rate of high growth and root length.