Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/20216
Title: | Menurunnya Kehadiran Pemuda dalam Mengikuti Ibadah Gerakan Pemuda di GPIB Jemaat Immanuel Balikpapan: Kajian Teori Sosio-Teologis |
Authors: | Dukhid, Akselofira Khidsal |
Keywords: | Gerakan Pemuda (GP);ibadah;faktor |
Issue Date: | 2019 |
Publisher: | Program Studi Teologi FTEO-UKSW |
Abstract: | Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor penyebab menurunnya kehadiran pemuda dalam mengikuti ibadah Gerakan Pemuda (GP) di GPIB Immanuel Balikpapan, serta menjelaskan kajian teori tindakan sosial Max Weber dan teori spiritualitas Hubertus Leteng terhadap faktor-faktor penyebab menurunnya kehadiran pemuda dalam mengikuti ibadah Gerakan Pemuda di GPIB Immanuel Balikpapan. Penelitian ini berdasar pada keadaan kegiatan peribadahan GP yang telah dilaksanakan oleh pengurus bagi anggota GP terlihat mengalami respon yang kurang baik dengan dinamika naik turunnya kehadiran anggota di tiap minggunya yang tentu saja hal ini sangat berbeda dari periode sebelumnya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Data diambil dengan menggunakan metode observasi, wawancara secara mendalam. Data yang didapatkan kemudian dianalisis berdasarkan kajian sosio-teologis yang didukung oleh beberapa teori, yaitu Tindakan Sosial Max Weber, Spiritualitas Hubertus Leteng dan Pemuda. Melalui penelitian ini ditemukan bahwa ada beberapa faktor yang melatarbelakangi menurunnya kehadiran pemuda dalam ibadah GP di GPIB Immanuel Balikpapan. Suatu tindakan yang dilakukan dalam kehidupan pemuda didasari oleh suatu tindakan sosial. Tindakan sosial terjadi di dalam faktor menurunnya kehadiran pemuda di dalam ibadah. Faktor kesibukan, menunggu ajakan teman dekat, termasuk dalam tindakan sosial Rasional Instrumental. Faktor kejenuhan, kebosanan dalam ibadah, selanjutnya pribadi yang susah bergaul, tertutup atau introvert, beberapa hal di atas juga selaras dengan teori Tindakan Sosial Afektif. Faktor ibadah yang terkesan monoton atau tidak kreatif, hal tersebut selaras dengan teori Tindakan sosial Tradisional. Ibadah merupakan sarana pembentukan, pertumbuhan dan perkembangan spiritualitas. Spiritualitas manusia terjadi dalam tiga bentuk relasi yaitu kepada Allah, alam, dan sesama manusia. Kehidupan pemuda akan selalu saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Kehidupan spiritualitas mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam tiga bentuk relasi kepada Allah, alam dan sesama manusia. |
URI: | https://repository.uksw.edu/handle/123456789/20216 |
Appears in Collections: | T1 - Theology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_712015014_Abstract.pdf | Abstract | 118.05 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_712015014_Full text.pdf | Full text | 1.78 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.