Persepsi Remaja tentang Pernikahan Usia Dini di Kota Salatiga

Abstract

Pernikahan merupakan kebutuhan semua manusia, salah satu tujuannya untuk mendapatkan keturunan. Pada masa sekarang pernikahan usia dini banyak terjadi. Menurut data tahun 2016, Indonesia merupakan urutan ke 37 dengan pernikahan usia dini terbanyak yaitu sebesar 37%. Penikahan ini terjadi pada usia sekolah atau usia anak. Hal ini menjadi persoalan bagi pembangunan Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi remaja tentang pernikahan usia dini di Kota Salatiga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif, menggunakan teknik pengumpulan data dengan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat bahwa sebagian besar remaja di Kota Salatiga (70,7%) memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang pernikahan usia dini yang meliputi pengertian pernikahan usia dini, usia ideal dalam menikah, dan faktor-faktor penyebab pernikahan usia dini. Dari aspek nilai, sikap dan prinsip menunjukkan bahwa remaja di Kota Salatiga (79,24%) cenderung berkomitmen untuk tidak melakukan pernikahan usia dini namun demikian terjadi kecendurungan remaja (56,5%) di Kota Salatiga bersikap permisif atau mengijinkan terjadinya pernikahan usia dini bila dihadapkan pada keadaan tertentu, seperti mencegah seks bebas atau hamil di luar nikah dan untuk membantu perekonomian keluarga. Aktor dan Sumber Informasi tentang kesehatan reproduksi berasal dari guru, orang tua, kemudian buku, diskusi dengan teman, media sosial, dan TV ataupun radio ini artinya perolehan sumber informasi terkait kesehatan reproduksi berasal dari berbagai sumber.