Analisis Wacana Kritis Pemberitaan Calon Wakil Presiden 2019 di @detikcom Melalui Twitter

Abstract

Penggunaan internet di Indonesia semakin meningkat pada era ini sehingga memungkinan untuk masyarakat melakukan aktivitas pencarian informasi berita melalui media sosial, salah satunya melalui Twitter. Media berita online @detikcom yang merupakan pioneer media online yang ada di Indonesia memposting pemberitaan calon wakil presiden 2019 pada tanggal 9 dan 10 Agustus 2018. Dalam postingan @detikcom di Twitter tersebut memunculkan reaksi masyarakat yang bermacam – macam, hal tersebut dikarenakan pilihan calon wakil presiden yang dipilih oleh Jokowi maupun Prabowo tidak sesuai dengan keinginan mereka. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana analisis wacana kritis yang terdapat dalam berita yang diposting oleh @detikcom di Twitter. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan metode analisis wacana kritis model Teun Van Dijk. Metode analisis wacana kritis ini dikenal sebagai sebuah metode yang sistematik dalam menganalisis informasi berita yang ditulis oleh jurnalis. Dalam penelitian ini menggunakan dua narasumber untuk memperdalam kognisi sosial dan konteks sosial dalam objek penelitian yang digunakan, diantaranya pakar jurnalistik dan pakar politik. Melalui penelitian ini, teori analisis wacana kritis model Teun Van Dijk menemukan hal yang baru dalam bidang ilmu komunikasi, dimana sebelumnya analisis wacana kritis model Teun Van Dijk digunakan untuk menganalisis berita media cetak, dalam penelitian ini model teori tersebut dapat digunakan untuk menganalisis berita online.

The use of the internet in Indonesia has increased in this era, making it possible for the public to search for news information through social media, one of which is via Twitter. The online news media @detikcom which is the pioneer of online media in Indonesia posted the news of the 2019 vice presidential candidates on 9 and 10 August 2018. The @detikcom posting on Twitter provoked mixed public reactions, this was due to the choice of the vice presidential candidate those chosen by Jokowi and Prabowo were not in accordance with their wishes. The purpose of this research is to find out how the analysis of critical discourse contained in the news posted by @detikcom on Twitter. The approach in this research uses descriptive qualitative with the critical discourse analysis method of the Teun Van Dijk model. This critical discourse analysis method is known as a systematic method in analyzing news information written by journalists. In this study, using two speakers to deepen social cognition and social context in the object of research used, including journalism experts and political experts. Through this research, the theory of critical discourse analysis of the Teun Van Dijk model found something new in the field of communication science, where previously the critical discourse analysis of the Teun Van Dijk model was used to analyze print media news, in this study the theoretical model could be used to analyze online news.