Analisis Perbandingan Efisiensi Usahatani Padi Lahan Irigasi dan Lahan Tadah Hujan di Desa Kutukan Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora

Abstract

Usahatani padi di Desa Kutukan dijalankan pada dua jenis lahan yang berbeda yaitu lahan irigasi dan tadah hujan. Perbedaan lahan ini akan mengakibatkan efisiensi dan produktivitas berbeda. Produktivitas yang tinggi menunjukkan bahwa usahatani efisien. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui produktivitas dan membandingkan pendapatan usahatani padi (2) membandingkan efisiensi usahatani (3) mengetahui faktor produksi yang mempengaruhi produktivitas padi serta (4) mengetahui perbedaan penggunaan faktor produksi pada usahatani padi. Jenis dari penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan, analisis efisiensi dan analisis faktor produksi dengan fungsi produksi Cobb-Douglas. Teknik pengambilan sampel mengunakan accidental sampling untuk lahan irigasi dengan responden sebanyak 30 petani sedangkan untuk lahan tadah hujan karena responden hanya ada 25 sehingga sampel diambil dengan metode sensus. Hasil analisis menunjukkan bahwa produktivitas padi lahan irigasi dan lahan tadah hujan masing-masing sebesar 74,12 Kw/Ha dan 59,17 Kw/Ha. Pendapatan usahatani padi lahan irigasi lebih tinggi jika dibandingkan dengan usahatani padi lahan tadah hujan. Efisiensi usahatani padi lahan irigasi dan lahan tadah hujan tidak berbeda nyata dan masing-masing memiliki efisiensi sebesar R/C rasio 2,43 dan R/C rasio 2,38. Produktivitas padi di Desa Kutukan dipengaruhi oleh jenis lahan, jumlah pupuk urea dan tenaga kerja. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam penggunaan bibit, urea, dan pestisida, sedangkan penggunaan SP36 dan tenaga kerja tidak ada perbedaan yang signifikan. Penggunaan bibit dan urea pada lahan tadah hujan lebih tinggi jika dibandingkan lahan irigasi dan penggunaan pestisida pada lahan irigasi lebih tinggi daripada lahan tadah hujan.

Rice farming in Kutukan Village is carried out on two different types of land irrigated and rainfed. These rice farming differences result in different efficiency and productivity. High productivity shows that rice farming is efficient. The purpose of this research was : (1) to know the productivity and compare the income of rice farming (2) compare rice farming efficiency (3) to know production factor which affect on rise productivity and (4) to know the differences of the use of production factor in rice farming. This type of research is quantitative description. The data were analyzed throught income analyze, efficiency analyze and production factors with Cobb-Douglass production function analyze. The sampling technique used accidental sampling for irrigation land with 30 farmers as the respondents while for the rainfed land because there are only 25 repondents so the sample was taken from census method. The analysis results show that the productivity of irrigated and rainfed land are 74,12 Kw/Ha and 59,17 Kw/Ha. Income of irrigated rice farming land is higher if it is compared to rice farming land and rainfed land. The efficiency of rice farming in irrigated land and rainfed are not significantly different and each of them has an efficiency of R/C ratio 2,43 and R/C ratio 2,38. Rice productivity in Kutukan Village was influenced by the type of land, the amount of urea fertilizer and the labors. There are significant differences of the use of seeds, urea, pesticide, but the use of SP36 and the labor is not a significant differences. The used of seed and urea in rainfed is higher compare to irrigated land and the use of pesticides on irrigated land is higher than rainfed.