Rancang Bangun Alat Monitoring dan Control Suhu pada Proses Fermentasi Tempe Berbasis Internet

Abstract

Proses fermentasi tempe dengan cara konvensional memerlukan waktu yang lama. Hal ini bergantung pada kondisi suhu dan kelembaban di lingkungan sekitar yang berubah-ubah. Seharusnya suhu dan kelembaban optimal untuk membantu proses fermentasi tempe adalah antara 270C-320C. Tidak menentunya suhu sekitar dapat memperlama waktu proses fermentasi. Untuk mengatasinya, diperlukan suatu sistem yang dapat menjaga kestabilan suhu sesuai dengan yang diinginkan. Sistem ini terdiri dari heater yang berfungsi sebagai alat untuk menaikkan suhu dan untuk sirkulasinya dibantu oleh kipas dan blower sehingga penyebaran panas pada inkubator merata. Dalam perancangan sistem inkubator fermentasi tempe ini digunakan rangkaian mikrokontroller NodeMCU dan dengan sensor temperatur dan kelembaban berupa DHT 22. Sensor tersebut digunakan untuk membaca suhu dan kelembaban dalam ruang inkubator. Sistem kerja alat ini juga dapat dimonitor melalui internet yaitu melalui platform thinger.io untuk mengetahui suhu pada inkubator serta melalui telegram untuk mengetahui suhu pada inkubator serta mengirimkan gambar keadaan tempe. Yang menjadi perbedaan antara pembuatan secara manual dengan inkubator ini adalah perbedaan waktu dan kestabilan suhu. Fermentasi tempe didalam inkubator diperlukan waktu 24 jam, sedangkan fermentasi tempe secara konvensional diperlukan waktu 30 jam. Suhu yang dihasilkan dalam ruang inkubator berkisar antara 280C-310C. Hal ini dapat mempercepat proses fermentasi tempe dibandingkan dengan cara konvensional.

The process of tempe fermentation by using conventional way requires a long time. This is caused by on the changing temperature and humidity condition in surrounding area. The optimal temperature to support the process of tempe fermentation should be in the range of 270C-320C. The changing of temperature in the surrounding area can prolong the fermentation process time. In order to resolve this, a system that able to keep the stability to the desired temperature is needed. This system consists of heater to raise the temperature, and for the temperature circulation fan and a blower is installed, so the temperature inside the incubator will be evenly spread. In the arrangement of this fermentation tempe incubator, microcontroller NodeMCU circuit is used along with temperature and humidity sensor DHT 22. This sensor is used to monitor the temperature and the humidity inside the incubator. The working system of this tool can also be monitored via internet, that can be done by using thinger.io platform to find out the temperature inside the incubator, and by the use of telegram to find out the temperature inside the incubator and to send the picture of tempe condition. The difference between conventional way and by using incubator is the difference in time and temperature stability. Tempe fermentation by using the incubator takes 24 hours, whereas conventional fermentation takes 30 hours. The temperature produces inside the incubator range between 280C-310C. This can speed up the tempe fermentation compared to conventional way.