Analisis Kelayakan Usahatani dan Efisiensi Pemasaran Jambu Biji di Desa Pandean Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang

Abstract

Indonesia diberkahi keanekaragaman alam yang berlimpah, salah satunya adalah buah-buahan. Tanaman buah-buahan saat ini banyak dikembangkan sebagai usaha agribisnis. Buah jambu biji merupakan buah yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia, namun harga buah jambu biji masih lebih rendah jika dibandingkan dengan harga buah komoditi lainya seperti: alpukat dan durian. Tanaman jambu biji pada saat musim panen harganya dapat turun hingga Rp 1.500/kg. Pada tingkat harga tersebut petani akan sangat sulit memperoleh keuntungan dikarenakan hanya bisa menutupi sebagian biaya produksi yang dikeluarkan. Penelitian ini bertujuan: 1) menganalisis kelayakan usahatani jambu biji, serta 2) menganalisis efisiensi pemasaran usahatani jambu biji. Penelitian dilaksanakan di Desa Pandean Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang, dan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2019. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif, teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling dan teknik survei menggunakan kuesioner untuk mewawancarai 32 petani responden.. Analisis yang digunakan dalam penelitan ini: 1) analisis kelayakan usaha tani meliputi R/C rasio dan BEP harga, serta 2) analisis efisiensi pemasaran dengan menghitung nilai farmer’s share dan persentase margin pemasaran. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa usahatani jambu biji layak untuk diusahakan dengan nilai R/C rasio rata-rata per hektar sebesar 2,07 dan nilai BEP harga sebesar Rp 1.639 lebih kecil dari harga rata-rata sebesar Rp 3.371. Efisiensi pemasaran jambu biji efisien pada saluran pertama dengan nilai farmer’s share lebih dari 50%, namun saluran kedua, ketiga,dan keempat tidak efisien karena nilai famer’s share kurang dari 50%

Indonesia is endowed with abundant natural wealth, one of them is fruit. fruit plants are good to developed as an agribusiness venture. Guava is one of Indonesian folk favored fruit, but, when the harvest time of guava are same with other fruits such like avocado and stinky fruit, the price of guava can only reach Rp 1.500 / kg. At the price, farmers is difficult to get profit and they can only cover some of the production costs. The purpose of this research : 1) analyze the farming of guava fruit, 2) analyze the marketing efficiency of guava farming. The study was conducted in Pandean village, district Magelang. The study was conducted from April to June 2019. The type of quantitative descriptive research. Sampling techniques is purposive sampling and survey techniques used a questionnaire to interview 32 respondent farmers.The analysis used in this research: 1) feasibility analysis of farming including R/C ratio and BEP price, 2) analysis of marketing efficiency by calculating the farmer's share value and percentage of marketing margin. The results of the study showed that guava farming was feasible to be carried out in with an average R / C ratio per hectare 2.07 and a BEP value Rp 1,639, smaller than the average price of Rp 3,371. The marketing efficiency of guava is efficient in the first channel with a farmer share value of more than 50%, but the second, third and fourth channels are inefficient.