"Supply Chain Batu Mulia (Studi Kasus: Batu Mulia Khas Nusantara di Kota Salatiga) "

Abstract

Batu mulia khas nusantara merupakan specialty goods yang masuk ke pasar produk di Indonesia. Khususnya Salatiga, produk tersebut sudah mendapatkan pasar yang sangat besar dan memiliki banyak konsumen Loyal. Hal ini menarik untuk dilihat proses rantai Supply Chain produk tersebut dalam pasar di Salatiga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan triangulasi analisis pada data yang dikumpulkan dari dept interview, observasi dan data dokumentasi yang dimiliki para responden. Responden yang digunakan yakni supplier dan konsumen yang berjumlah 4 orang, untuk melihat dan menguji arus Supply Chain batu mulia khas nusantara di Salatiga. Dari hasil penelitian dan analisa data didapatkan bahwa arus Supply Chain batu mulia khas nusantara di Salatiga meliputi dua pendekatan, yakni dari supplier ke reseller dan berakhir di konsumen. Dan pendekatan ke dua, dari supplier ke konsumen, dan kembali ke reseller sebagai ahli dalam menambah kualitas nilai produk tersebut. Dari kedua pendekatan arus tersebut, tampak bahwa ada kesatuan proses Supply Chain yang disadari oleh tiap rantai Supply Chain, sebagai bagian dari menjaga kelangsungan pasar batu mulia di Salatiga. Arus Supply Chain tersebut juga didukung oleh faktor pendukung lainnya sebagai bagian yang tidak terpisahkan, namun terintegrasi dengan proses Supply Chain. Faktor pendukung seperti, integrasi, keterbukaan dan sharing informasi， menjadi pendukung utama dalam proses Supply Chain specialty goods batu mulia khas nusantara di Salatiga.

Indonesian gemstone (batu mulia) as Salatiga specialty goods have big market and Loyal consumers in the city. It is interesting to observe the supply chain of the product in Salatiga’s market. This research applies qualitative method through triangulation analysis over data from depth interview, observation, and documentation to comprehend and test the flow of Indonesian gemstone supply chain in Salatiga. The research obtained data from four respondents: two suppliers and two consumers. The research and data analysis have discovered two approaches in the flow of Indonesia gemstone supply chain in Salatiga: 1) from suppliers to resellers and to consumers; 2) from suppliers to consumers and to the hand of resellers who raising the added value to the product. The research shows that the two approaches imply the unity of supply chain to preserve the market of Indonesian gemstone in Salatiga. Other supporting factors such as integration, opennes, and sharing of infomation have integrated the supply chain and served as the backbone of Indonesia gemstone supply chain in Salatiga’s market.