Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/21297
Title: | Persepsi Pelaku UMKM Batik Salatiga Mengenai Peluang dan Tantangan dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015 |
Authors: | Shanada, Donny |
Keywords: | Masyarakat Ekonomi ASEAN;peluang;tantangan;UMKM batik |
Issue Date: | 2016 |
Publisher: | Program Studi Manajemen FEB-UKSW |
Abstract: | Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan bentuk integrasi ekonomi regional yang diinisiasi oleh negara-negara anggota ASEAN dalam rangka memperkuat institusi kerjasama di wilayah ASEAN. UMKM menjadi sorotan utama dalam integrasi ekonomi MEA 2015 sebab UMKM merupakan penopang utama
kegiatan ekonomi negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia. Salah satu bisnis UMKM yang perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi MEA 2015 tersebut adalah UMKM batik khususnya yang berada di Salatiga. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang persepsi pelaku UMKM Batik di Salatiga mengenai peluang dan tantangan menghadapi MEA 2015. Satuan pengamatan dalam penelitian ini adalah pelaku UMKM Industri Batik di Salatiga meliputi Batik Plumpungan, Batik Selotigo, Batik Tumpengan dan Batik Puspa. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara wawancara mendalam. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif yang didasarkan pada pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pelaku UMKM batik di Salatiga terkait dengan peluang yang bisa dimanfaatkan dengan pemberlakuan MEA 2015 yaitu: kesempatan untuk memasarkan produk batik perusahaan ke negaranegara ASEAN, kesempatan untuk memperoleh akses investasi asing dari negaranegara ASEAN, kemudahan dalam mendapatkan bahan baku berkualitas yang diproduksi oleh negara lain, serta memanfaatkan mobilitas warga asing yang datang berkunjung guna meningkatkan pemasaran batik perusahaan. Sedangkan persepsi pelaku UMKM batik di Salatiga terkait dengan tantangan yang dihadapi dengan adanya pemberlakuan MEA 2015 yaitu: tidak menutup kemungkinan produk batik lokal kalah bersaing dengan produk batik impor, membanjirnya produk batik impor, produk batik yang dihasilkan harus memenuhi ketentuan internasional, belum maksimalnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, serta kemungkinan adanya keraguan dari pihak bank untuk memberikan pinjaman usaha. ASEAN Economic Community (AEC) is a form of regional economic integration, initiated by ASEAN member countries in order to strengthen institutional cooperation in the region. SMEs become a major focus in the economic integration of AEC 2015 because SMEs are the main pillar of economic activity ASEAN countries , including Indonesia. One of the business of SMEs who need to prepare for the AEC 2015 is batik SMEs , especially those in Salatiga. This study aimed to get an idea ofthe perception of SMEs Batik in Salatiga on the opportunities and challenges facing the AEC 2015. The units of observation in this study is SMEs Batik Industry in Salatiga include Batik Plumpungan, Batik Selotigo, Batik tumpengan and Batik Puspa. Data collection method used in this research is by way of in-depth interviews. The analysis technique used in this research is qualitative analysis techniques that are based on a case study approach. The results showed that the perception of batik SMEs in Salatiga associated with opportunities that can be exploited with the implementation of AEC 2015 is: opportunity to market batik products company to the ASEAN countries, the opportunity to gain access to foreign investment from ASEAN countries , the ease in obtaining quality raw materials produced by other countries, as well as take advantage of the mobility of foreigners who come to visit in order to enhance the company's. While the perception of SMEs batik in Salatiga related to the challenges posed by the enactment of AEC 2015 is: do not rule out the possibility of batik products locally compete with batik products imports, a flood of batik products imported batik products produced must meet international regulations, not maximal use of technology information and communication, as well as the possibility of doubt on the part of banks to provide business loans |
URI: | https://repository.uksw.edu/handle/123456789/21297 |
Appears in Collections: | T1 - Management |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_212014706_Abstract.pdf | Abstract | 862.08 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_212014706_Full text.pdf | Full text | 1.12 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.