Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/21455
Title: | Spending Behaviour Pemerintah Daerah Se- Eks Karesidenan Pekalongan 2008-2012 |
Authors: | Oematan, Ivony Marissa |
Keywords: | APBD;Belanja Daerah;Spending Behaviour |
Issue Date: | 2014 |
Publisher: | Program Studi Akuntansi FEB-UKSW |
Abstract: | Kemampuan daerah dalam mengelola keuangan dituangkan dalam APBD yang secara langsung maupun tidak langsung mencerminkan kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai pelaksanaan tugas pemerintah, pembangunan dan pelayanan sosial masyarakat. Evaluasi terhadap pengelolaan keuangan daerah dan pembiayaan keuangan daerah akan sangat menentukan kedudukan suatu pemerintah dalam rangka melaksanakan otonomi daerah.lemahnya rencana pengeluaran atau belanja daerah kemungkinan menimbulkan underfinancing atau overfinancing yang dapat mempengaruhi kinerja pemerintah daerah, sehingga diperlukan analisis spending behaviour ( perilaku belanja ) pada pemerintah daerah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kinerja pemerintah daerah Kabupaten/Kota Se- Eks Karesidenan Pekalongan dalam menggunakan dan mengelola sumber daya untuk pengeluaran belanja daerah. Analisis data yang digunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian belanja operasi yang merupakan belanja rutin dari pemerintah daerah harus dikurangi proporsinya, proporsi belanja operasi bisa mencapai 80%-90% dari total belanja. Pemerintah harus lebih fokus terhadap perencanaan anggaran belanja modal yang masih dibawah 25% dari total belanja.Peningkatan PDRB pun harus lebih diutamakan karena akan berpengaruh terhadap kepentingan pelayanan publik dan sebagai indikator pengukur pertumbuhan ekonomi. Regional capacity in financial management outlined in the budget that directly or indirectly reflect the ability of local governments to finance the implementation of the tasks of government, community development and social services . Evaluation of local financial management and financing of local finance will determined the position of a government in order to implement the regional aoutonomy. The weakness of spending plan or belanja daerah are likely to result underfinancing or overfinancing that can affected the performance of local government. The study aims to determine the performance of the local government district / municipality as Ex residency Pekalongan in using and managing resources for local expenditure . Data analysis used descriptive analysis . Results of operations research expenditure is recurrent expenditure of local government must be reduced in proportion , the proportion of operating expenditure could reach 80 % -90 % of the total belanja . The government should focus more on the planning of the capital expenditure is still below 25 % of the total spending. The improvement must also be an advantage because it will affect the interest of public service and as an indicator to measuring economic growth . |
URI: | https://repository.uksw.edu/handle/123456789/21455 |
Appears in Collections: | T1 - Economics |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_232007175_Abstract.pdf | Abstract | 1.26 MB | Adobe PDF | View/Open |
T1_232007175_Full text.pdf | Full text | 12.93 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.