Kepedulian Biaya dan Daya Saing Daerah di Jawa Tengah: Studi kasus pada Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Magelang

Abstract

Daya saing daerah digunakan untuk mengukur produktivitas suatu daerah, sehingga dapat dikatakan bahwa daerah berdaya saing baik adalah daerah yang mempunyai efektivitas dan efisiensi tinggi. Efektivitas dan efisiensi dapat diukur melalui kepedulian biaya. Kepedulian biaya merupakan perhatian sikap individu terhadap biaya, kepedulian biaya dikatakan tinggi jika efektivitas dan efisiensi tinggi sehingga suatu daerah dapat dikatakan memiliki daya saing tinggi apabila memiliki efektivitas dan efisiensi tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kepedulian biaya pada daya saing daerah di beberapa wilayah Jawa Tengah. Sampel penelitian ini adalah individu penyusun anggaran pemerintah daerah Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Magelang. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada individu yang terlibat dalam proses pembuatan anggaran, kemudian diolah menjadi data kepedulian biaya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kepedulian biaya pada daya saing daerah di Jawa Tengah antara lain Kabupaten Temanggung yang menduduki peringkat terendah dan Kabupaten Magelang dengan peringkat tertinggi sama-sama memiliki kepedulian tinggi sehingga daya saing daerah tidak membedakan kepedulian biaya kedua kabupaten tersebut

Regional competitiveness is used to measure the productivity of a region, so it can be said that a good competitive regions high effectiveness and efficiency. Effectiveness and efficiency can be measured through cost conciousness. Cost conciousness is an individual attitudes towards costs, cost conciousness can be high if the effectiveness and efficiency are also high so a region can be said to have high competitiveness if it has higher effectiveness and efficiency. This study was conducted to identify the cost consciousness regional competitiveness in some areas of Central Java. The samples in this study are local government budgets at Temanggung and Magelang District. Data was collected by distributing questionnaires to individuals involved in the budgetary process, then processed into data cost conciousness. These results indicate that cost conciousness of the regional competitiveness in Central Java, among others, Temanggung District who occupy the lowest rank and Magelang district with the highest rank equally have a high cost conciousness so that the competitiveness of the area does not differentiate costs conciousness in the two districts