Dana Bansos Sebagai Instrumen Affirmative Action

Abstract

Kesejahteraan merupakan hak seluruh warga masyarakat. Tapi realitasnya tidak disangkal bahwa terdapat kelompok-kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan berpendapatan rendah. Namun, dengan dilakukannya kebijakan pemerintah dan kepemimpinan daerah yang tepat maka kesenjangan atau ketimpangan tersebut dapat diperkecil. Belanja dana bansos adalah bagian dari pos belanja yang mungkin digunakan pemerintah untuk melakukan instrumen affirmative action yaitu tindakan yang diambil guna memperkecil risiko sosial yang ada di masyarakat.Penelitian ini bertujuan mendapatkan bukti empiris apakah terdapat pengaruh positif tingkat ketimpangan disuatu daerah terhadap besarandana bantuan sosial yang diberikan padaperiodetertentu oleh pemerintah di daerah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode teknik analisis deskriptif kuantitatif. Analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis regresi linier sederhana, dengan menggunakan140 sampel (hipotesis 1) dan 105 sampel (hipotesis 2) indeks gini dan realisasi dana belanja bantuan sosial pada kabupaten/kota di Jawa Tengah tahun dari 2007 sampai dengan 2011. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan koefisien regresihipotesis pertama (t-1) terdapat pengaruh tetapi negatif dan hipotesis kedua (t-2) menunjukkan tidak terdapat pengaruh. Tingkat ketimpangan pendapatan periode tertentu terhadap realisasi belanja bantuan sosial periode t pada kabupaten/kota di Jawa Tengah.Sehingga dana bansos bukan merupakan instrumen affirmative action.

Welfare is a right to all people. But in fact, there are people with high income and so does people with low income within the society. With government’s right course of action, the discrepancy between those two groups could be minimalized. Social Aid expenditures is an example of actions could be taken by the government as the affirmative action, an action which is taken to get rid of social risk that occurs in the society.This is research is going to investigate whether there is a positive influence of a region’s rate of discrepancy to the distribution of the next year’s Social Aid expenditures in the region. This research is conducted by using descriptive quantitative analysis technique. Method of analysis being used in this research are descriptive statistics analysis and linier regression statistics analysis, using 140 samples (hypothesis 1) and 105 samples (hypothesis 2) of gini index and Social Aid expenditures realization data in the year 2007-2011. The results of the study are: (1) there is a negative influence of discrepancy rate to Social Aid expenditure realization in year t-1, and (2) there is no influence in the year t-2. Therefore, Social Aid expenditures is not a part of affirmative action’s instruments.