Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pkn Melalui Model Pembelajaran Kontekstual Bagi Siswa Kelas III SD Negeri Krengseng 02 Gringsing Batang Semester 2 Tahun 2011/2012

Abstract

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau (classroom action research). Model PTK yang digunakan adalah model spiral dari Kemmis, S. dan Mc Taggart, R dengan menggunakan 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan dengan tahapan 1) perencanaan tindakan (planning), 2) pelaksanaan tindakan (action) dan pengamatan (observation), dan 3) refleksi (reflection). Subyek penelitian adalah siswa kelas III SDN Krengseng 02 Gringsing Batang sebanyak 23 siswa. Teknik pengumpulan data dengan teknik tes dan non tes. Instrumen penelitian menggunakan butir-butir soal dan lembar observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif komparatif yaitu membandingkan data statistik antarsiklusyang meliputi mean, skor minimal, skormaksimal dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar PKn siswa kelas III SDN Krengseng02 Gringsing Batang pada kompetensi dasar (KD) “Menampilkan perilaku yang mencerminkan harga diri,menampilkan rasa bangga sebagai anak Indonesia” setelah menggunakan model pembelajaran Pendekatan kontektual Hal ini nampak pada perbandingan skor rata-rata PKn padaprasiklus, siklus I dan siklus II yakni 59:89:93 yang berarti ada peningkatan skor rata-rata PKn dari pra siklus ke siklus I sebesar34,3 % dan peningkatan skor rata-rata PKn dari prasiklus ke siklus II sebesar 38,8 %. Kenaikan perbandingan skor minimal PKn pada kondisi pra siklus, siklus I dan siklus II yakni sebesar 52:82:84, inimenunjukkanadanyakenaikanskor minimal PKn dari kondisipra siklus ke siklus 1 sebesar 60 %, dan peningkatan skor minimal PKn dari prasiklus ke siklus II sebesar 62 %. Kenaikanperbandingan skor maksimal IPS pada kondisi prasiklus, siklus I dan siklus II yakni sebesar 91 : 94 : 98., ini menunjukkanadanya kenaikanskor maksimal PKn dari kondisi prasiklus kesiklus 1 sebesar 3 %, dan peningkatan skor maksimal PKn dari prasiklus ke siklus II sebesar 8 %. Kenaikanperbandingan persentase ketuntasan belajar PKn pada kondisi prasiklus, siklus I dan siklus II yakni sebesar 6,11 : 52,17 : 89,2. Ini menunjukkan adanya kenaikan persentase ketuntasan belajar PKn dari kondis iprasiklus ke siklus 1 sebesar 63 %, dan peningkatan skor maksima dari prasiklus ke siklus II sebesar 10,6 %. Implikasi penelitian adalah sebagaibahan pertimbangan guru untuk menerapkan model pembelajaran Pendekatan kontektual pada pembelajaran PKn, sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai sehingga hasil belajar siswa mencapai optimal. Bagi peneliti di bidang pembelajaran dan asesmen, dapat digunakan sebagaibahan pertimbangan untuk melakukan pengembangan penelitian lebih lanjut