Pengaruh Machiavellianism Dan Pengajaran Etika Profesi Terhadap Intensi Melakukan Whistleblowing

Abstract

Sebagai pihak yang independen, seharusnya auditor mengungkapkan kesalahan maupun kecurangan yang ditemukan, meskipun mendapat tekanan untuk tidak mengungkapkannya. Bila ada temuan, peran auditor sebagai whistleblower sangat penting. Hal ini dapat berdampak pada pengambilan keputusan investasi oleh investor. Oleh karena itu, perlu diketahui faktor yang mempengaruhi dan dapat meningkatkan intensi melakukan whistleblowing. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh faktor kepribadian Machiavellianism terhadap intensi whistleblowing dengan menggunakan Theory of Reasoned Action. Sebagai dugaan awal, individu yang memiliki tingkat Machiavellianism tinggi cenderung memiliki intensi whistleblowing yang rendah. Pengajaran etika profesi diduga dapat meningkatkan intensi whistleblowing pada individu tersebut. Jadi, penelitian ini juga dilakukan untuk menguji apakah pengajaran etika profesi memang dapat meningkatkan intensi whistleblowingindividu yang memiliki Machiavellianism tinggi. Hipotesis yang ada diuji dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana dan uji paired sample T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepribadian Machiavellianism berpengaruh negatif terhadap intensi whistleblowing. Semakin tinggi tingkat Machiavellianism, semakin rendah pula intensi whistleblowing. Selain itu, melalui penelitian ini, terlihat bahwa mahasiswa dengan tingkat Machiavellianism tinggi yang mendapatkan pengajaranetika profesi memiliki rata-rata intensi whistleblowing lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum mendapatkan pengajaran etika profesi.