Hubungan Adiksi Game Online Konten Kekerasan terhadap Perilaku Agresi pada Dewasa Awal

Abstract

Agresi merupakan suatu bentuk luapan emosi yang ditujukan ke dalam bentuk perusakan terhadap orang maupun benda. Adiksi game online merupakan bentuk maladaptif psikologis terhadap game dengan pola obsesif-kompulsif sehingga mengorbankan kegiatan penting lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara adiksi game online konten kekerasan dengan perilaku agresi pada dewasa awal. Hipotesis penelitian adalah terdapat hubungan positif antara adiksi Game Online konten kekerasan terhadap perilaku agresi yang terjadi pada dewasa awal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif desain korelasional. Penelitian ini menggunakan total partisipan sebanyak 60 partisipan dewasa awal dengan rentang usia 18-40 tahun di Salatiga dan memiliki durasi bermain game online minimal 8-10 jam per hari dengan menggunakan teknik nonprobability sampling dengan metode accidental sampling. Pengukuran adiksi game online konten kekerasan menggunakan skala Indonesian Online Game Addiction Questionnaire dari Jap., dkk (2013) dan untuk pengukuran perilaku agresi menggunakan skala Buss and Perry Aggression Questionnaire (BPAQ) dari Buss dan Perry (1992). Analisis data menggunakan product moment Pearson correlation. Berdasarkan hasil analisis data didapati hubungan positif yang signifikan antara adiksi game online konten kekerasan dan perilaku agresi pada dewasa awal (rxy = 0,463 ; p<0,05). Hal ini berarti semakin tinggi adiksi game online konten kekerasan maka semakin tinggi pula perilaku agresi, dan dengan demikian hipotesis penelitian diterima.

Aggression is a form of emotional outburst aimed at destroying people and things. Online game addiction is a form of psychological maladaptive games with obsessive-compulsive patterns that sacrifice other important activities. This study aims to determine the relationship between violent content of online game addiction and aggressive behavior in early adulthood. The research hypothesis is that there is a positive relationship between addiction to online games with violent content and aggressive behavior that occurs in early adulthood. The method used in this research is a quantitative method with a correlational design. This study used a total of 60 early adult participants aged 18-40 years in Salatiga and had a minimum duration of playing online games 8-10 hours per day using nonprobability sampling technique with accidental sampling method. Measurement of online game addiction for violent content uses the Indonesian Online Game Addiction Questionnaire scale from Jap., Et al. (2013) and to measure aggression behavior using the Buss and Perry Aggression Questionnaire (BPAQ) scale from Buss and Perry (1992). Data analysis used Pearson product-moment correlation. Based on the results of data analysis, there is a significant positive relationship between online game addiction and violent content and aggressive behavior in early adulthood (rxy = 0.463; p <0.05). This means that the higher the addiction to online games with violent content, the higher the aggressive behavior, so that the research hypothesis is accepted.