Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Perilaku Cyberbullying pada Remaja di Salatiga

Abstract

Pada zaman sekarang perkembangan teknologi informasi yang pesat dapat memberikan dampak baik maupun buruk bagi masyarakat, tidak terkecuali untuk remaja. Cyberbullying merupakan salah satu contoh dari dampak negatif yang timbul akibat perkembangan teknologi yang pesat. Cyberbullying merupakan perilaku tidak terpuji yang dilakukan individu kepada orang lain melalui internet secara berulang kali. Penelitian ini mengkaji tentang hubungan antara kecerdasan emosional dengan perilaku cyberbullying pada remaja di Salatiga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Partisipan dari penelitian ini adalah remaja di Salatiga sejumlah 405 remaja dengan rentang usia 15-17 tahun yang terdihh ri 247 perempuan dan 158 laki-laki. Pada variabel kecerdasan emosional peneliti menggunakan alat ukur The Assessing Emotion Scale dari Schutte, Malouff, dan Bhullar (2009) yang terdiri dari 33 aitem dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,843, sedangkan untuk variabel perilaku cyberbullying peneliti menggunakan alat ukur The Cyber-Bullying Questionnaire dari Esther Calvete, Izaskun Orue, Ana Estévez, Lourdes Villardón, dan Patricia Padilla (2010) yang terdiri dari 16 aitem dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,839. Analisis data yang digunakan ialah teknik statistik korelasi spearman’s rho dengan bantuan aplikasi SPSS 16.0 for windows. Berdasarkan hasil data penelitian maka didapati hubungan negatif yang signifikan pada kecerdasan emosional dan perilaku cyberbullying pada remaja di Salatiga dengan rxy = -0,126 dan p = 0,006 (p < 0,05).

Nowadays, the rapid development of information technology can have a good or bad impact on society, including adolescents. Cyberbullying is another example of negative impacts arising from rapid technological developments. Cyberbullying is disrespectful behavior that is repeated by an individual to others via the internet. This study is conducted to examine the correlation between emotional intelligence and cyberbullying behaviour among teenagers in Salatiga. It involved 405 teenagers aged 15-17 years old (247 girls and 158 boys). Data were taken using The Assessing Emotion Scale of Schutte, Malouff, dan Bhullar (2009), consisted of 33 items with validity coefficient 0,843, to examine validity coefficient, and The Cyber-Bullying Questionnaire of Esther Calvete, Izaskun Orue, Ana Estévez, Lourdes Villardón, and Patricia Padilla (2010), consisted of 16 items with validity 0,839, to examine the variable of the behaviour. It was analyzed using Spearman's rank correlation coefficient in SPSS 16.0 for windows. The results showed a significant negative correlation between emotional intelligence and cyberbullying behaviour with rxy = -0,126 dan p = 0,006 (p < 0,05).