Tata Kelola Perusahaan dan Pengakuan Pendapatan Prematur

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada pengaruh antara tata kelola perusahaan dengan pengakuan pendapatan prematur. Ada 167 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, lalu melalui metode pengumpulan sampel menggunakan purposive sampling dan diperolah 37 perusahaan selama tiga tahun. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi data panel dengan model common effect dengan perhitungan GLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah anggota dewan direksi, jumlah pertemuan komite audit, keahlian keuangan komite audit berpengaruh negatif terhadap pengakuan pendapatan prematur dan jumlah anggota dewan komisaris yang tidak berpegaruh terhadap pengakuan pendapatan prematur. Hasil penelitian ini sebagai rekomendasi pemerintahan dan perusahaan dalam membuat standar tata kelola baru agar dapat membatasi tindakan-tindakan manajemen laba yang merugikan sebelah pihak. Hasil penelitian ini juga sebagai bukti empiris lainnya mengenai hubungan tata kelola perusahaan terhadap pengakuan pendapatan prematur dan memperbaharui rentan waktu pengujian.