Peran UNEP dalam Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) sebagai Energi Terbarukan Tahun 2019-2020

Abstract

TPA Jatibarang adalah salah satu TPA terbesar di Indonesia yang berada di Kota Semarang. Sampah-sampah yang masuk ke TPA Jatibarang ini sekitar 1000 ton per hari. Untuk mengurangi tumpukan sampah tersebut maka diperlukan pengolahan sampah yang baik dan berkelanjutan. PLTSa Jatibarang adalah solusi pengolahan sampah yang ada di TPA Jatibarang yang bekerja sama dengan Denmark melalui ESP3 DANIDA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menganalisis Peran UNEP dalam pengembangan PLTSa Jatibarang tahun 2019- 2020 yang diuraikan secara deskriptif. Hasilnya ialah UNEP tidak memiliki peranan langsung melainkan mengubah pola pikir dan norma dari pemerintah Indonesia mengenai pemanfaatan sampah sebagai energi yang berkelanjutan sehingga kebijakan yang berkaitan dengan pengolahan sampah dan pembangunan PLTSa sebagai teknologi pengelola sampah di kota Semarang terbentuk. Norma pengelolaan sampah di TPA Jatibarang juga berubah sehingga pemerintah daerah kota Semarang akhirnya bersandar pada kebijakan tersebut dan melaksanakan harapan pemerintah Indonesia dalam mengelola sampah di TPA Jatibarang menjadi energi berkelanjutan.

Jatibarang landfill is one of biggest landfill in Indonesia that located in Semarang Metropolitan. Garbage that goes to Jatibarang landfill is around 1000 tons per day. To reduce trash pile then needed a good and sustainable waste management. Garbage power plant is a solution for waste management which in Jatibarang landfill that in collaboration with Danish through ESP3 DANIDA. This research used qualitative approach to analyze UNEP’s role in the development of the Jatibarang garbage power plant in 2018-2020 that outlined descriptively. The result is UNEP has no direct roles on this Jatibarang garbage power plant but it change mindset and norms of Indonesia government regarding the use of waste into sustainable energy so that a policy that related with waste management and development garbage power plant as a waste management technology in Semarang metropolitan formed. That norms of waste management in Jatibarang landfill also changing so that Semarang local government lied in that policy and carry out the hope of the Indonesian government in waste management in Jatibarang landfill become sustainable energy.