Tinjauan Hukum Penayangan Film dengan Konsep Drive-In Cinema Tanpa Ijin Berdasarkan Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

Abstract

Rachel Intan Nandanarita (312017153), Tinjauan Hukum Penayangan Film Dengan Konsep Drive-in Cinema Tanpa Ijin Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, dibimbing oleh Theofransus L. A. Litaay, S.H., L.L.M., Ph.D selaku pembimbing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penayangan film dengan konsep drive-in cinema tanpa ijin oleh Meikarta termasuk pelanggaran hak cipta apabila disesuaikan dengan Pasal 43 huruf d Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif. Dalam penelitian Yuridis normatif dikonsepkan sebagai apa yang tertulis dalam peraturan perundang-undang atau hukum memiliki konsep sebagai kaidah atau batas-batas. Sumber-sumber hukum didapatkan dari bahan primer, bahan sekunder, dan bahan tersier. Bahan primer diperoleh dari perundang-undangan. Bahan sekunder diperoleh dalam buku-buku hukum, skripsi, makalah, jurnal hukum, artikel yang berkaitan dengan penelitian. Dan bahan tersier diperoleh dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penayangan film dengan konsep drive-in cinema tanpa ijin oleh Meikarta termasuk pelanggaran hak cipta apabila disesuaikan dengan Pasal 43 huruf d Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta.