Perbandingan Metode Kering dan Metode Sol - Gel (Basah) dalam Pembuatan Bioplastik Berbahan Dasar Rumput Laut Kappaphycus alvarezii dengan Penambahan Ion K+ dan Anhidrida maleat

Abstract

Permasalahan sampah plastik konvensional sampai saat ini masih menjadi masalah serius di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Banyak upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi sampah plastik konvensional, salah satunya mengganti bahan baku pembuatan plastik menggunakan bahan alam. Bahan alam yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu rumput laut Kappaphycus alvarezii dengan metode kering dan metode sol – gel (basah). Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan metode yang tepat dalam pembuatan bioplastik rumput laut Kappaphycus alvarezii yang dimodifikasi dengan ion K+ dan optimasi konsentrasi anhidrida maleat yang ditambahkan pada rumput laut termodifikasi ion K+ berdasarkan water uptake produk bioplastik yang dihasilkan. Metode yang tepat dalam pembuatan bioplastik rumput laut dari penelitian ini, yaitu metode sol-gel (basah). Proses pembuatan bioplastik dilakukan pada 5 perlakuan (2 Kontrol dan 3 Perlakuan) dengan komposisi konsentrasi anhidrida maleat yang bervariasi, yaitu 1%; 2%; dan 3%. Hasil bioplastik yang didapatkan dengan metode kering, bioplastik tidak dapat kering (cair) atau pecah jika berhasil kering. Sementara itu, hasil bioplastik dengan metode sol-gel (basah) memiliki tekstur kaku dengan permukaan kasar dan bergelombang. Hasil uji penyerapan air/water uptake bioplastik secara berturut-turut, yaitu 96,57±7,23%; 113,34±8,49%; 31,80±2,81%; 26,84±1,49%; dan 26,78±0,560%. Penyerapan air/water uptake bioplastik optimal terdapat pada perlakuan 3 dengan komposisi penambahan konsentrasi anhidrida maleat sebesar 3%. Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi anhidrida maleat, nilai uji penyerapan air/water uptake bioplastik semakin rendah.

The problem of conventional plastic waste is still a serious problem in various parts of the world, including Indonesia. Many efforts have been made to reduce conventional plastic waste, one of which is replacing the raw material for making plastic using natural materials. The natural ingredients used in this study were-seaweed Kappaphycus alvarezii using the dry method and the sol – gel (wet) method. The purpose of this study was to determine the appropriate method in the manufacture of seaweed bioplastic Kappaphycus alvarezii modified with K+ ion and to optimize the concentration of maleic anhydride added to K+ ion modified seaweed based on the water uptake of the resulting bioplastic product. The right method in making seaweed bioplastic from this research is the sol-gel (wet) method. The process of making bioplastics was carried out in 5 treatments (2 controls and 3 treatments) with varying concentrations of maleic anhydride, namely 1%; 2%; and 3%. The results of bioplastics obtained by the dry method, bioplastics cannot dry (liquid) or break if they dry successfully. Meanwhile, the results of bioplastics using the sol-gel (wet) method have a stiff texture with a rough and wavy surface. The results of the/test of uptake water bioplastics were respectively 96.57±7.23%; 113.34±8.49%; 31.80±2.81%; 26.84±1.49%; and 26.78±0.560%. Water absorption/water uptake of optimal bioplastics was found in treatment 3 with a composition of 3% maleic anhydride addition. This study shows that the higher the concentration of maleic anhydride, water absorption test value/water uptake lower the of bioplastics.