Strategi Coping Religius dan Dimensi Spiritual pada Remaja Yatim/Piatu (Sebuah Kajian Psiko-Spiritual)

Abstract

Remaja pasca kematian orang tua mengalami banyak permasalahan dalam proses perkembangan karena tidak adanya sosok orang tua yang mengarahkan dan mendampingi. Permasalahan-permasalahan ini mempengaruhi dimensi spiritual remaja. Penelitian ini akan memaparkan tentang strategi coping religius remaja yatim/piatu dan hubungannya dengan dimensi spiritual yang dikaji dengan kajian psikologi dan spiritual yang melihat dari sudut pandang penyelesaian masalah dan keintiman relasi dengan Tuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan dan menganalisa strategi coping religius apa yang digunakan oleh remaja yatim/piatu dan hubungannya dengan dimensi spiritual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan kriteria partisipan remaja berusia 13-19 tahun yang telah menjadi yatim/piatu akibat kematian orang tua. Penelitian ini menemukan aspek strategi coping religius yang beragam yang dilakukan oleh remaja yatim/piatu dan hal ini menyebabkan kondisi dimensi spiritual remaja yatim/piatu mengalami peningkatan dan penurunan. Pada akhirnya penelitian ini menemukan dua hal, yaitu: Pertama, remaja yatim/piatu yang melakukan strategi coping religius yang positif akan mengalami peningkatan dalam dimensi spiritual. Kedua, remaja yatim/piatu yang melakukan strategi coping religius yang negatif akan mengalami penurunan dalam dimensi spiritual.

Adolescents after the death of their parents have many problems in the growing process because there is no parental figure who directs and assists them. These problems affect the spiritual dimension of adolescents. This research will explain the religious coping strategies of orphan adolescents and its relationship with the spiritual dimension which is analyzed by psychological and spiritual studies by seeing it from the point of view of problem solving and intimate relationship with God. The objective of this research was to describe and analyze what religious coping strategies were used by orphan adolescents and its relationship with the spiritual dimension. The method used in this research was a qualitative method with the criteria of adolescent participants aged of 13-19 years old who have become orphans due to the death of their parents. This research found various aspects of religious coping strategies carried out by orphaned adolescents and this condition caused the spiritual dimension of orphaned adolescents be increased and decreased. At the end, this research focused on two main points: First, orphan adolescents who carried out positive religious coping strategies will experienced an improvement in the spiritual dimension. Second, orphan adolescents who carried out negative religious coping strategies will experienced a degradation in the spiritual dimension.