Disparitas Putusan Hakim terhadap Pemidanaan Tindak Pidana Kekerasan dalam Rumah Tangga

Abstract

Kajian ini hendak menganalisis disparitas putusan hakim dalam perkara Nomor 495/Pid.Sus/2015/PN.Tbt., Putusan Nomor 615/Pid.Sus/2016/PN.Tbt., Putusan Nomor 07/Pid.Sus/2017/PN Tbt., Putusan Nomor 208/Pid.Sus/2017/PN Tbt., dan Putusan Nomor 254/Pid.Sus/2017/PN Tbt. yang telah berkekuatan hukum tetap. Kelima putusan tersebut di atas, oleh Jaksa Penuntut Umum mendakwakan dan menuntut Terdakwa telah melakukan tindak pidana Kekerasan fisik dalam Lingkup Rumah Tangga (KDRT) sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 44 ayat (1) UU RI No. 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Majelis Hakim yang memeriksa perkara Nomor 495/Pid.Sus/2015/PN.Tbt., menjatuhkan pidana penjara kepada Terdakwa selama 4 (empat) Bulan. Dalam Putusan Nomor 615/Pid.Sus/2016/PN.Tbt., Amarnya disebutkan bahwa majelis hakim menjatuhkan Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 7 (tujuh) bulan. Dalam Putusan Nomor 07/Pid.Sus/2017/PN Tbt., Terdakwa dijatuhi Pidana Penjara 6 (enam) bulan dan Putusan Nomor 208/Pid.Sus/2017/PN Tbt., Terdakwa dijatuhi pidana 1 (satu) bulan 15 (lima belas) hari. Sedangkan dalam Putusan Nomor 254/Pid.Sus/2017/PN Tbt. Terdakwa dijatuhi Pidana penjara 3 (tiga) bulan. Dengan demikian terdapat disparitas putusan Hakim terhadap pemidanaan tindak pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Pengadilan Negeri Tebing Tinggi. Disparitas putusan berkenaan dengan perbedaan penjatuhan pidana untuk kasus yang serupa atau setara keseriusannya tanpa alasan atau pembenaran yang jelas.