Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/22608
Title: | Budaya dan Perilaku Berjudi : Kasus Tradisi Tedong Silaga pada Upacara Rambu Solo' di Toraja |
Authors: | Rirak, Ariadno |
Keywords: | tedong silaga;perilaku judi;pergeseran nilai;budaya |
Issue Date: | Jul-2021 |
Abstract: | Tedong silaga atau dalam bahasa Indonesia disebut adu kerbau merupakan suatu tradisi budaya yang dilaksanakan pada upacara rambu solo’ tingkat rapasan, dimana tradisi ini dilakukan sebagai bentuk hiburan untuk keluarga dan para tamu yang hadir. Namun akibat perkembangan era globalisasi membuat tradisi ini mengalami pergeseran nilai, dimana tradisi ini tengah dimanfaatkan oleh oknum-oknum untuk melakukan praktek judi. Penelitian ini membahas pengalaman kedua partisipan dalam mengikuti tradisi adu kerbau dan melakukan praktek perjudian. Melalui pendekatan fenomenologis, peneliti mencoba untuk mengeksplorasi apa yang mendorong partisipan melakukan perjudian pada peristiwa adat, emosi yang dialami saat bertaruh, serta konsekuensi perjudian pada masyarakat adat. Hasil penelitian ini menemukan bahwa partisipan melakukan perjudian dipengaruhi beberapa faktor seperti, pengaruh dari lingkungan, kesalahan persepsi yang menganggap judi sebagai suatu budaya dan adanya kesempatan untuk melakukan praktek judi. Adanya praktek judi yang dilakukan pada tradisi ini masih menjadi polemik antara pemangku adat, gereja dan masyarakat. Kata kunci : tedong silaga, perilaku judi, pergeseran nilai, budaya Tedong silaga or in Indonesian called a buffalo fight is a cultural tradition that is carried out at the rambu solo ceremony at the rapasan level, where this tradition is carried out as a form of entertainment for the family and guests present. However, due to the development of the globalization era, this tradition has experienced a shift in values, where this tradition is being used by individuals to practice gambling. This study discusses the experiences of the two participants in following the buffalo fighting tradition and practicing gambling. Through a phenomenological approach, researchers try to explore what drives participants to gamble on traditional events, the emotions experienced when betting, and the consequences of gambling on indigenous peoples. The results of this study found that participants gambling was influenced by several factors such as the influence of the environment, misperceptions that considered gambling as a culture and the opportunity to practice gambling. The existence of gambling practices carried out in this tradition is still a polemic between traditional stakeholders, the church and the community |
URI: | https://repository.uksw.edu/handle/123456789/22608 |
Appears in Collections: | T1 - Psychology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_802015051_Daftar Pustaka | 476.1 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_802015051_Isi Until 2999-01-01 | 671.99 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_802015051_Judul | 584.61 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.