Strategi Komunikasi Pasar Payungi dalam Membangun Image Pasar Kreatif di Kota Metro

Abstract

Penelitian ini bermula dari peneliti tertarik mengenai pasar kreatif di kota Metro Lampung yang dapat menginspirasi banyak orang dengan media sosial sehingga banyak orang yang datang untuk belajar dan berwisata. Tentunya peneliti memiliki tujuan dalam penelitian yaitu Untuk mengetahui dan mendeskripsikan strategi komunikasi pemasaran apa saja yang dilakukan oleh pasar payungi dalam membangun image sebagai pasar kreatif di Kota Metro. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah Penelitian fenomenologi yang dilakukan saat peneliti ingin memahami suatu fenomena dari sudut pandang yang berbeda misalnya dari sudut pandang individu atau kelompok tertentu yang mengalaminya. Data yang diperoleh dalam penelitian untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran pasar Payungi adalah dengan menggunakan wawancara mendalam, dokumentasi dan juga observasi terhadap lokasi, penggagas pasar payungi, ketua pasar payungi dan juga penjual di pasar payungi yang sebagai informan serta menguji keabsahan data. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan oleh pasar payungi dilakukan berdasarkan teori komunikasi pemasaran yaitu pengiklanan, hubungan masyarakat, sales promotion, event dan experience, serta direct sales. Peneliti juga merekomendasikan bahwa pemasaran sebaiknya lebih diperbanyak melalui media-media lain seperti media cetak Koran, Radio, baliho, banner agar mempermudah masyarakat luas yang masih belum mengenal media sosial.

This research stems from researchers interested in the creative market in the city of Metro Lampung which can inspire many people with social media so that many people come to study and travel. Of course, researchers have a goal in research, namely to find out and describe what marketing communication strategies are carried out by the umbrella market in building an image as a creative market in Metro City. The research method in this study is phenomenological research which is carried out when researchers want to understand a phenomenon from a different point of view, for example from the point of view of certain individuals or groups who experience it. The data obtained in the study to determine the marketing communication strategy of the Payungi market was by using in-depth interviews, documentation and also observations of the location, the initiators of the Umbrella market, the chairman of the Umbrella market and also the seller in the Umbrella market who served as informants and tested the validity of the data. The results of this study prove that the communication strategy carried out by the umbrella market is based on marketing communication theory, namely advertising, public relations, sales promotion, events and experience, and direct sales. The researcher also recommends that marketing should be propagated through other media such as print media, newspapers, radio, billboards, banners to make it easier for the wider community who are still not familiar with social media.