Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/22794
Title: | Pola Komunikasi dalam Ritual Mangokal Holi untuk Membangun Solidaritas Keluarga dan Masyarakat di Daerah Simalungun Desa Nagori Tongah |
Authors: | Simbolon, Emri Pearlion |
Keywords: | pola komunikasi;ritual;solidaritas;keluarga dan masyarakat;interaksionisme simbolik;communication patterns;rituals;solidarity;family and society;symbolic interactionism |
Issue Date: | Dec-2021 |
Abstract: | Simalungun mempunyai kebudayaan yang beraneka ragam dan patut untuk di lestarikan salah satu kebudayaannya adalah ritual Mangokal Holi. Kebudayaan atau kebiasaan tersebut merupakan kebudayaan dari nenek moyang leluhur yang hingga saat ini masih digunakan oleh masyarakat Simalunggun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan pola komunikasi ritual Mangokal Holi sehingga dapat membangun solidaritas keluarga dan masyarakat di Desa Nagori Tongah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Nagori Tongah, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Unit analisa pada penelitian ini yaitu pola komunikasi dalam ritual Mangokal Holi dalam membangun solidaritas. Unit amatan dalam penelitian ini adalah Nagori Tongah Simalungun yang merupakan tempat dilaksanakannya ritual Mangokal holi dan keluarga yang sudah atau belum melaksakan ritual Mangokal holi. Sumber dan jenis data dalam penelitian ini, yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan wawancara. Teknik analisa data secara kualitiatif. Hasil penelitian ini menunjukkan banwa pola komunikasi pada ritual mangngkal menunjukkan adanya suatu bntuk pola komunkasi yang dapat membangun solidartas yang terjadi di dalam masyarakat di daerah Simalungun Desa Nagori Tongah yaitu dengan tujuan agar mendaptkan hagabeon (panjang umur), hasngapon (kehormatan), dan hamraon (kekayaan) dari leluhr kepada keturunanya. Ritual ini menunjukan bagaimana kekerabtan antar masyarkat di daerah Simalungun Desa Nagori Tongah dan keturunn marga tetap berthan serta terjalin dengan baik. Berdasarkan teori interaksi simbolik pada ritual mangokal holi adalah ada prinsip-prinsip moral yang mengikat orang Batak dan leluhurnya yang terwujud dalam jalinan struktur kekerabatan, dan nilai-nilai agama yang berhubungan dengan leluhur. Kerbau disembelih sebagai lambang keramat bagi masyarakat Batak dalam upacara magongkal holi, karena dengan lambang ini semua keturunan menjadi satu keluarga besar. Simalungun has a diverse culture and deserves to be preserved. One of its cultures is the Mangokal Holi ritual. This culture or habit is the culture of the ancestors which is still used by the Simalungun people. The purpose of this study is to describe the communication pattern of the Mangokal Holi ritual so that it can build family and community solidarity in Nagori Tongah Village. This type of research is descriptive qualitative. The research location was conducted in Nagori Tongah Village, Purba District, Simalungun Regency, North Sumatra Province, Indonesia. The unit of analysis in this study is the communication pattern in the Mangokal Holi ritual in building solidarity. The unit of observation in this study is Nagori Tongah Simalungun which is the place where the Mangokal holi ritual is carried out and families who have or have not carried out the Mangokal holi ritual. Sources and types of data in this study, namely primary data and secondary data. Data collection techniques with interviews. Qualitative data analysis techniques. The results of this study indicate that the communication pattern in the manngkal ritual shows the existence of a form of communication pattern that can build solidarity that occurs in the community in the Simalungun area, Nagori Tongah Village, namely with the aim of getting hagabeon (long life), hasngapon (honor), and hamraon (honor). wealth) from the ancestors to their descendants. This ritual shows how the kinship between the people in the Simalungun area, Nagori Tongah Village and the descendants of the clan continues and is well established. Based on the theory of symbolic interaction in the mangokal holi ritual, there are moral principles that bind the Batak people and their ancestors which are embodied in the fabric of kinship structures, and religious values related to ancestors. The buffalo is slaughtered as a sacred symbol for the Batak people in the magongkal holi ceremony, because with this symbol all descendants become one big family |
URI: | https://repository.uksw.edu/handle/123456789/22794 |
Appears in Collections: | T1 - Communication |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_362017155_Judul.pdf | 981.48 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_362017155_BAB I Pendahuluan.pdf | 704.62 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_362017155_BAB II Tinjauan Pustaka.pdf | 1.14 MB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_3620017155_BAB III Metode Penelitian.pdf | 370.01 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_362017155_BAB IV Gambaran Umum.pdf | 877.57 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_362017155_BAB V Hasil dan Pembahasan.pdf | 1.05 MB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_362017155_BAB VI Penutup.pdf | 254.35 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_362017155_Daftar Pustaka.pdf | 365.56 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_362017155_Lampiran.pdf | 613.39 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.