Pandangan Teologi Sosial Gereja terhadap Polemik Tradisi Ina Soisi di Jemaat GMIT Mahanaim Tabolubui

Abstract

Ina Soisi adalah salah satu tradisi adat yang masih melekat dan konsisten dilakukan dalam kehidupan masyarakat Tabolubui sampai saat ini. Masyarakat Tabolubui menganggap tradisi Ina Soisi sebagai bagian dari penghormatan kepada leluhur dan penghargaan kepada jenazah. Akan tetapi dalam pelaksanaannya Ina Soisi ternyata memiliki dampak buruk bagi kehidupan jemaat yang berakibat pada pertikaian, perselisihan dan kekerasan dalam keluarga yang ikut mempengaruhi pendidikan anak. Fokus penelitian ini terletak pada pandangan gereja sebagai sakramen keselamatan dalam menyikapi polemik sosial yang terjadi. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data dengan cara observasi partisipan dan wawancara. Hasil dari penelitian ini, penulis menemukan bahwa polemik tradisi Ina Soisi menjadi permasalahan yang serius namun gereja belum melakukan tugas dan fungsinya dengan baik yaitu tidak ada pendampingan sosial dari gereja terhadap masalah budaya dalam hal ini polemik sosial yang diakibatkan oleh praktik tradisi Ina Soisi. Oleh karena itu, hal-hal yang perlu dilakukan gereja adalah melakukan pendampingan sosial bagi masyarakat yang berpolemik berdasarkan langkah-langkah metodis yang telah dikemukakan oleh J.B. Banawiratma dan J. Muller yaitu pemetaan masalah, analisis sosial, refleksi teologis sosial, dan perwujudan iman