Hubungan Motivasi Belajar dan Prokrastinasi Akademik pada Siswa Sekolah Menengah Atas

Abstract

Fungsi siswa sebagai pembelajar yang baik dapat terwujud jika siswa memiliki motivasi yang baik untuk dapat membagi waktu antara belajar dengan kegiatan di luar pembelajaran. Namun kenyataannya seringkali ditemukan praktik mengulur waktu dan penundaan pengerjaan belajar atau disebut fenomena prokrastinasi. Fenomena tersebut terjadi pada umumnya siswa, tidak terkecuali pada siswa SMA 1 Sragi Pekalongan. Maka dilakukan penelitian mengenai hubungan antara motivasi siswa dan tingkat prokrastinasi siswa pada pada 77 responden siswa SMAN 1 Sragi Pekalongan melalui kuesioner online berupa skala likert untuk mengukur motivasi belajar dan tingkat prokrastinasi siswa. Data tersebut dianalisis menggunakan teknik korelasi product moment dan menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang kuat antara motivasi belajar dengan prokrastinasi akademik siswa dengan koefisien korelasi 0,620 pada taraf signifikansi 0,000. Korelasi antara motivasi belajar dan tingkat prokrastinasi dikatakan signifikan karena memiliki nilai signifikansi 0,000 (p ˂ 0,05). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa prokrastinasi akademik siswa SMAN 1 Sragi Pekalongan berada pada kategori rendah, sedangkan motivasi belajarnya tinggi. Prokrastinasi tersebut dianggap sebagai salah satu strategi yang digunakan siswa untuk melindungi diri dengan menghindari kegagalan akibat tidak adanya motivasi belajar. Sehingga diharapkan pengembangan program yang dapat membentuk, mempertahankan dan meningkatkan motivasi belajar siswa melalui konseling mengenai pentingnya belajar dan menghindari sikap prokrastinasi.