Budaya Makan dalam Perayaan Pengucapan Syukur sebagai Tindakan Simbolik Integrasi Sosial di Minahasa Tenggara

Abstract

Tulisan ini menganalisis eksistensi budaya makan pada perayaan pengucapan syukur sebagai tindakan simbolik integrasi sosial dalam dinamika kontemporer di Minahasa Tenggara. Modernisasi dengan gaya penyesuaian menampilkan fenomena kultural yang pada satu pihak memberikan kebanggaan oleh karena terjaganya suatu kebiasaan, tetapi di sisi lain memberi ancaman akibat dekadensi pemahaman terhadap pemaknaan dan nilai-nilai yang terkandung pada perayaann pegucapan syukur. Seremoni perayaan pengucapan syukur membentuk masyarakat hari ini untuk berlomba-lomba mempersiapkan makanan yang melimpah dalam sebuah perayaan sebagai wujud ucapan syukur kepada Sang pemberi berkat. Keramahtamahan dan inklusifitas orang Minahasa melalui perayaan pengucapan syukur adalah untuk menghidupi dan memperlihatkan identitas ke-Minahasaan-nya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi kemudian melewati tahapan observasi serta melakukan wawancara. Berdasarkan penelitian ini menyimpulkan bahwa budaya makan pada perayaan pengucapan syukur merupakan suatu tindakan simbolik serta identitas kultural Minahasa agar masyarakat tetap terintegrasi.