Analisa Kinerja Ekspor Komoditas Teh Indonesia pada Tahun 2014-2018 dan Peluang Pasar Kedepannya (Studi Kasus Ekspor Teh Indonesia ke Inggris)

Abstract

Teh merupakan minuman yang unik dan memiliki cita rasa yang khas. Minuman teh juga sangat digemari dan disukai oleh masyarakat dunia. Bagi Indonesia, teh sudah ada sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda. Bahkan komoditas teh sudah di ekspor untuk perdagangan Internasional. Salah satunya Inggris yang dimana teh di dipopulerkan oleh Raja Charles II dan istrinya Catherine pada tahun 1660. Kemudian dalam perkembanganya teh menjadi minuman yang sangat di nikmati oleh kalangan masyarakat Inggris. Indonesia tentu saja memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan perdagangan eskpornya di Inggris. Tujuan penulis dalam skripsi adalah untuk melihat dan mengetahui bagaimana perkembangan ekspor teh Indonesia di Inggris dari tahun 2014 sampai 2018. Hal ini dikarenakan jika melihat dari data yang ditujukan trademap, Indonesia selama 5 tahun yakni dari tahun 2014 sampai 2018 posisinya dalam negara-negara ekspor teh di Inggris selalu fluktuatif. Berbanding terbalik dengan Kenya dan India, yang dimana dari tahun 2014 sampai 2018 Kenya selalu berada di posisi ke-1. Sedangkan India meskipun 2014 berada di posisi ke-3, namun dari tahun 2015 sampai 2018 selalu berada di posisi ke-2. Kemudian jika melihat dari data tersebut jenis teh yang paling banyak di ekspor ke Inggris adalah jenis teh hitam. Maka dari itu untuk menganalisa pembahasan skripsi tersebut, penulis menggunakan teori keunggulan kompetitif yang dicetuskan oleh Michael Porter. Yang dimana dalam strategi generik memiliki tiga poin penting yakni keunggulan biaya menyeluruh, diferensiasi dan fokus.

Tea is a unique drink with a special taste. Tea is also favorited and loved by many people around the world. For Indonesia, tea is already existed since the era or Dutch East Indies. Moreover, tea as a drink has been exported in the international trade. Great Britain is one of the tea importer and King Chares II and his wife contributed to the popularity of the tea during the year of 1660. Hereafter, tea drink is commencing to be favorable amongst Great Britain people. Indonesia indeed take advantage of that opportunity to increase its export to the British. This paper aims to examine and find out of how the Indonesian’s tea export development to the British since 2014 until 2018. This research triggered by the data showed that tea export by Indonesia to the British during 2014 and 2018 was always fluctuate. On the other hand, Kenya always became the first largest tea importer since 2014, whereas India ranked the third and second place from 2015 to 2018. Furthermore, the data showed that type of tea that exported to the British is a black tea. Thus, to analyze this research, the author uses a competitive advantage theory by Michael Porter. Which in the generic strategy has three important points, namely overall cost advantage, differentiation and focus