Gambaran Perilaku Merokok pada Siswa SMK Teknologi dan Industri Kristen Salatiga

Abstract

Latar Belakang: Merokok telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, baik secara global maupun nasional. Mengingat bahaya yang ditimbulkan oleh perilaku merokok, sebenarnya sangat disayangkan apabila anak remaja atau usia sekolah telah mulai melakukan hal ini. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan perilaku merokok pada siswa SMK Teknologi dan Industri Kristen, Salatiga. Metode: Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik purposive sampling sebagai metode penentuan partisipan. Data yang sudah diperoleh kemudian dikumpulkan dan diolah secara sistematis. Hasil: Dari hasil pengumpulan data didapatkan tiga tema yaitu pengetahuan tentang merokok, motivasi siswa untuk merokok, upaya untuk berhenti merokok. Kesimpulan: Pemahaman partisipan tentang merokok itu terlihat sangat jelas sehingga partisipan mampu mendeskripsikan bahwa rokok itu seperti hasil gulungan dari tembakau yang dapat dihisap selain itu motivasi untuk merokok itu terlahir dari diri sendiri dan faktor lingkungan sekitar. Sehingga sebenarnya partisipan ingin untuk berhenti merokok namun sulit untuk melakukannya maka partisipan membutuhkan dukungan dari seseorang yang sangat berharga dalam hidupnya seperti orang tua.

Background: Smoking has been part of society’s life, globally or nationally. Considering the danger caused by smoking habit, it was an unfortunate that teenagers were also the ones who started doing it. This research was conducted to depict the smoking behavior of SMK Teknologi dan Industri Kristen, Salatiga. Method: This research used qualitative study with sampling purposive method to determine the participants. Data obtained, then, processed systematically. Results: The result found three themes: knowledge about smoking, students’ motivation to smoke, effort to stop from smoking. Conclusion: Participants’ understanding about smoking is clear that they were able to describe the activity of smoking it self. The motivation to start smoke came from the participations themselves and their surround. It was difficult for the participants to stop smoking that they needed support from important people around them such as parents.