Pengaruh Konsentrasi dan Frekuensi Pemberian Giberelin terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Artemisinin pada Tanaman Artemisia annua Linn

Abstract

Artemisia adalah salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat alternatif penyakit malaria. Tanaman Artemisia terdapat kandungan metabolit sekunder berupa senyawa artemesinin yang berfungsi sebagai antimalaria. Di Indonesia tanaman A. annua memiliki kandungan artemisinin yang masih rendah yaitu 0,01-0,8% (Khasanah, 2019). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman A. annua dengan menggunakan zat pengatur tumbuh giberelin (GA3). Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh konsentrasi dan frekuensi penambahan giberelin (GA3) yang sesuai terhadap pertumbuhan tanaman A. annua. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-April 2021 di Kebun Salaran Fakultas Pertanian dan Bisnis. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan faktor pertama yaitu kontrol (tanpa giberelin), konsentrasi 50 mg.L-1 (K1), 100 mg.L-1 (K2), 150 mg.L-1 (K3), dan 200 mg.L-1 (K4). Faktor kedua terdiri dari 3 frekeunsi yaitu, 1 kali pemberian 7HSPT (F1), 2 kali pemberian 7HSPT; 14HSPT (F2), dan 3 kali pemberian 7HSPT; 14HSPT; 30HSPT (F3). Hasil pengamatan dianalisis dengan analisis sidik ragam (anova) bila ada signifikansi dilanjutkan dengan uji DMRT dengan selang kepercayaan 5%. Parameter yang diamati tinggi tanaman, luas daun, kerapatan stomata, kerapatan glandular trikoma, total berat kering tanaman dan kandungan artemisinin. Pemberian GA3 dapat meningkatkan luas daun, tinggi tanaman, kerapatan stomata, kerapatan glandular trikoma, dan kandungan artemisinin terhadap tanaman A. annua kontrol. Sedangkan pemberian GA3 tidak dapat meningkatkan total klorofil dan berat kering total tanaman terhadap tanaman A. annua kontrol.