Kebijakan Rebalancing Amerika Serikat di Kawasan Asia Pasifik

Abstract

Kawasan Asia-Pasifik merupakan kawasan strategis sebagai pusat keamanan dan perekonomian global. Daerah ini juga memiliki pertumbuhan ekonomi yang dinamis. Posisi strategis ini kemudian menjadi salah satu faktor bahwa para aktor di kawasan ini harus menjaga keamanan dan stabilitas kawasan untuk kepentingan para aktor di dalamnya. Banyaknya aktor di kawasan ini juga dapat memicu konflik karena adanya keterkaitan kepentingan baik antar negara di kawasan maupun dengan negara lain di luar kawasan. Sebelum Perang Dingin, Amerika Serikat mendominasi kawasan itu. Namun, setelah Perang Dingin, Amerika Serikat lebih fokus pada kebijakannya di kawasan Timur Tengah, dan Amerika Serikat tampaknya kurang memperhatikan kawasan Asia Pasifik. Setelah munculnya negara adidaya yang baru muncul (China Rise), yaitu China. Dengan kebijakan China Rise, kekuatan ekonomi dan militer China juga semakin maju. Hal ini secara langsung juga menyinggung pemerintah Amerika Serikat untuk segera menyadari pentingnya geopolitik dan geostrategi di Asia Pasifik. Kemudian Amerika Serikat memunculkan kebijakan rebalancing di Asia Pasifik pada masa pemerintahan Obama untuk mengembalikan posisinya di kawasan dan sekaligus bersaing dengan rivalnya, China. Menurut teori Sir Harold J. Mackinder dalam teori Heartland, strategi yang diambil Amerika Serikat adalah tindakan yang tepat karena dengan begitu strategi ini akan mengembalikan Amerika Serikat sebagai negara super power khususnya di Asia Pasifik.

As a crossroads for security and the global economy, the Asia-Pacific area is critical. This region is also seeing rapid financial growth. This critical position thus becomes one of the aspects that performers in this area should maintain up with the stability and security of the locality for the entertainers in it's interests. The various performers in this area can also cause tensions owing to the exchange of interests between states in the region and other countries outside the region. Prior to the Cold War, the United States governed this region. However, following the Cold War, the US appeared to focus more on its strategy in the Middle East region, while attempting to neglect the Asia Pacific region. Following the growth of another emerging superpower state, notably China (China Rise). China's monetary and military might is increasing as a result of the China Rise policy. This clearly demonstrates the US government's failure to recognize the relevance of international events and geostrategic strategy in the Asia Pacific. The US then launched a rebalancing strategy in the Asia Pacific during the Obama administration to rebuild its position in the region while still competing with its nemesis, China. According to Sir Harold J. Mackinder's idea in Heartland hypothesis, the US procedure is the sensible activity since this methodology would rebuild the US as a superpower country, notably in the Asia Pacific region..