Pendekatan Restorative Justice dalam Sistem Peradilan Pidana Anak terhadap Anak yang Berkonflik dengan Hukum

Abstract

Restorative justice adalah penyelesaian perkara tindak pidana dengan melibatkan pelaku, korban, keluarga pelaku/ korban, dan pihak lain yang terkait untuk bersam-sama mencari penyelesaian yang adil dengan menekankan pemulihan kembali pada keadaan semula dan bukan pembalasan. Sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, yang mana bentuk implementasi dari pendekatan restorative justice itu sendiri yaitu upaya diversi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana upaya diversi sebagai implementasi restorative justice dalam penanganan anak yang berkonflik dengan hukum sebagai bentuk perlindungan hukum terhadap anak yang berkonflik dengan hukum di Kepolisian Sektor Cibatu (Studi Kasus No: 5/Pen.Div/2021/PN PWK), merupakan bukti nyata bahwa diversi berhasil dapat dilakukan di tingkat penyidikan tanpa membawa anak yang berkonflik dengan hukum dalam proses peradilan yang mengakibatkan penderitaan bagi fisik, psikis, dan sosial anak. Hal itu dikarena banyaknya ditemukan kasus-kasus tindak pidana yang dilakukan anak melalui proses pidana formal dan berkahir pada pemidanaan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa penerapan diversi sebagai implementasi restorative justice merupakan bentuk perlindungan terhadap anak yang berkonflik dengan hukum terlaksana dan dijalankan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dengan mencapai kesepakatan antara pihak yang berperkara dan hasil kesepakatan tesebut dituangkan dalam Surat Penetapan No.5/Pen.Div/2021/PN PWK.