Studi Fenomenologi Tentang Kinerja Karyawan Wanita Yang Memiliki Peran Ganda Sebagai Ibu Rumah Tangga (Studi Pada PT. Pamor Spinning Mills Indonesia)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik karyawan perempuan, mengetahui karakteristik keluarga karyawan perempuan, mengetahui faktor-faktor yang mendorong karyawan perempuan bekerja, mengetahui bentuk peran ganda karyawan perempuan yang sekaligus sebagai ibu rumah tangga, mengetahui konflik peran ganda karyawan perempuan, dan mengetahui kinerja karyawan perempuan di PT. Pamor Spinning Mills Indonesia yang memiliki peran ganda sebagai ibu rumah tangga. Subjek penelitian ini adalah 10 orang karyawan perempuan PT. Pamor Spinning Mills Indonesia yang memiliki peran ganda sebagai ibu rumah tangga. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara, dan teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilihat dari karakteristiknya narasumber penelitian memiliki usia antara 23 s/d 28 tahun, berpendidikan SMA Sederajad, bekerja sebagai karyawan diberbagai bagian, memiliki gaji rata-rata sebesar Rp. 1.700.000,00 s/d Rp. 2.000.000,00, dan bekerja di perusahaan rata-rata 8 jam per hari, sementara jika dilihat dari karakteristik keluarga narasumber, suami narasumber rata-rata juga bekerja sebagai karyawan, berpendidikan SMA sederajad, selain itu narasumber juga memiliki jumlah anggota keluarga yang cukup banyak, yaitu antara 3 s/d 8 orang. Faktor yang mendorong narasumber untuk bekerja dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) hal, yaitu faktor ekonomi, kesadaran narasumber untuk meniti karir, dan faktor lainnya. Hasil penelitian juga menunjukkan, bentuk peran ganda yang dialami oleh narasumber dapat dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu sebagai ibu rumah tangga, sebagai pekerja, dan sebagian diantara narasumber berperan sebagai pengurus organisasi kemasyarakatan di lingkungan tempat mereka tinggal. Konflik peran ganda yang pernah dialami narasumber, berkaitan dengan 2 (dua) hal, yakni tentang konflik keluargapekerjaan, dan konflik pekerjaan-keluarga. Gaya penyelesaian konflik keluarga-pekerjaan selama ini dilakukan oleh narasumber adalah kolaborasi, strateginya, menggunakan strategi menang-menang (Win-Win Strategy). Sementara penyelesaian konflik pekerjaan-keluarga, gaya yang diterapkan gaya pengabaian (penghindaran), dan gaya kolaborasi, sedang strateginya, menang-menang (Win-Win Strategy), dan menang-kalah (Win-Lose Strategy). Kualitas kinerja narasumber dapat dikategorikan rendah, baik dilihat dari aspek quality of work, cooperation, job knowladge, initiative, dan dependability.