Hubungan antara Pengetahuan, Pola Makan dan Status Gizi dengan Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Ngoresan Kota Surakarta

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif yang ditandai dengan hiperglikemia. Jumlah penderita DM secara global terus mengalami peningkatan. Salah satu faktor penyebab peningkatan DM adalah pola makan berlebih yang dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan. Seseorang dengan pola makan berlebih beresiko memiliki status gizi berlebih, dan berdampak pada peningkatan kadar gula darah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi, pola makan, dan status gizi pada penderita DM tipe 2 di Puskesmas Ngoresan kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2021 – Mei 2021. Sampel adalah penderita DM yang memenuhi kriteria inklusi yaitu sebanyak 31 orang. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer meliputi karakteristik responden, pengetahuan, antropometri, kecukupan harian dan pola makan responden. Sedangkan data sekunder diperoleh dari data rekam medis responden. Pada hasil penelitian didapatkan kesimpuan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan terhadap kadar glukosa pada responden, dengan nilai p=0,820. Selain itu juga tidak terdapat hubungan antara status gizi responden terhadap kadar glukosa dengan nilai p=0,997. Pola makan responden perlu menerapkan prinsip 3J (jumlah, jenis, jadwal) dan memperbanyak asupan serat. Responden juga perlu melakukan

Diabetes Mellitus (DM) is a degenerative disease characterized by hyperglycemia. The amount of DM sufferers globally continues to increase. One of the factors causing the increase in DM is the pattern of overeating which is influenced by the level of knowledge. A person with an excessive eating pattern is at risk of having excess nutritional status, and the impact on increasing blood sugar levels. The aim of the study was to determine the relationship between nutritional knowledge, dietary, and nutritional status in patients with type 2 diabetes at the Ngoresan Public Health Center, Surakarta. This study used an analytic observational design with a cross sectional approach. The study was conducted in January 2021 – May 2021. The sample was patients with DM who met the inclusion criteria, namely 31 people. The types of data used are primary data and secondary data. Primary data includes respondent characteristics, knowledge, anthropometry, daily adequacy and respondent’s dietary. While secondary data was obtained from the respondent’s medical record data. In the results of the study, it was concluded that there was no relationship between knowledge and glucose levels in respondents, with p value = 0.820. In addition, there is also no relationship between the nutritional status of respondents to glucose levels with p value = 0.997. The respondent’s dietary needs to apply the 3J principle (amount, type, schedule) and increase fiber intake. Respondents also need to do physical activity regularly in order that blood glucose levels remain normal.