Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/23867
Title: Pola Asuh Makan, Tingkat Kecukupan Zat Gizi dan Status Gizi Blita di Kecamatan Matawai Lapawu Nusa Tenggara Timur
Authors: Ndima, Noldins Adipapa Hamba
Keywords: balita;pola asuh makan;status gizi
Issue Date: 2022
Abstract: Balita adalah anak yang telah berusia ≥ 24 bulan dan < 59 bulan. Usia balita menjadi usia yang rawan untuk terjadinya kurang gizi. Penyebabnya karena pada usia ini, ASI sudah tidak diberikan lagi kepada anak. Akibatnya zat gizi yang diterima oleh anak hanya berasal dari makanan yang dimakan saja. Faktor pola asuh dan pemenuhangizi dapat berdampak pada perkembangan dan status gizi anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pola asuh makan dan tingkat kecukupan gizi terhadap status gizi pada anak balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tanarara, Kecamatan Matawai Lapawu Nusa Tenggara Timur. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain Cross-Sectional. Pengambilan data dilakukan melalui kegiatan wawancara dengan ibu dari anak. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 75 orang balita menggunakan teknik simple random sampling. Tingkat kecukupan zat gizi diukur menggunakan kuesioner recall 2x24 jam dan kuesioner SQFFQsedangkan pola asuh makan diukur dengan menggunakan kuesioner pola asuh. Hasilnya menunjukan bahwa pola asuh makan dan status gizi tidak memiliki hubungan yang signifikan BB/U (p=0,143), TB/U (p=0,562) dan BB/TB (p=1,000). Hasil yang sama juga ditemukan untuk melihathubungan tingkat kecukupan gizi dengan status gizi BB/U (p=0,106), TB/U (p=0,258), dan BB/TB (p=0,258).
Toddlers are children aged > 24 months and < 59 months. Toddler age is an age that is prone to malnutrition. The reason is because at this age, breast milk is no longer given to children. As a result, the nutrients received by children only come from the food they eat. Parenting factors and nutritional fulfillment can have an impact on the development and nutritional status of children. This study aims to identify the relationship between eating patterns and levels of nutritional adequacy on nutritional status of children under five in the Tanarara Health Center Work Area, Matawai Lapawu District, East Nusa Tenggara. The method used in this study is a quantitative method witha cross-sectional design. Data collection was carried out through interviews with the mother of the child. The sample in this study amounted to 75 children under five using simple random sampling technique. The level of nutritional adequacy was measured using a 2x24 hour recall questionnaire and the SQ-FFQ questionnaire, while eating parenting patterns were measured using a parenting questionnaire. The results show that eating patterns and nutritional status do not have a significant relationship between BB/U (p-0.143), TB/U (p-0.562) and BB/TB (p-1,000). BB/U (p-0.106), TB/U (p-0.258), and BB/TB (p-0.258).
URI: https://repository.uksw.edu/handle/123456789/23867
Appears in Collections:T1 - Nutrition Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
T1_472017033_Judul.pdf650.52 kBAdobe PDFView/Open
T1_472017033_Daftar Pustaka.pdf422.8 kBAdobe PDFView/Open
T1_472017033_Isi.pdf
  Until 2999-01-01
709.23 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.