Tindak Pidana yang Mengakibatkan Terganggunya Sistem Elektronik ATM Bank

Abstract

Berkembangan dunia teknologi yang semakin canggih dalam penggunaan mesin ATM, maka semakin canggih pula kejahatan yang timbul. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tindak pidana terganggunya system elektonik atas pembobolan ATM menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Cyber Law sangat dibutuhkan, kaitannya dengan upaya pencegahan tindak pidana, maupun penanganan tindak pidana. Cyber Law akan menjadi dasar hukum dalam proses penegakan hukum terhadap kejahatan-kejahatan dengan sarana elektronik dan computer. Lahirnya undangundang tentang informasi dan transaksi elektronik, tidak dapat dilepas dari semangat zaman yang bersifat global serta tuntutan kebutuhan akan perlindungan hukum bagi pengguna teknologi informasi, yang dipandang sebagai kelompok yang paling rentan terhadap kejahatan salah satunya penipuan transaksi elektronik. Kebijakan pemerintah Indonesia dengan diundangkannya UU ITE merupakan payung hukum pertama yang mengatur dunia siber (cyberlaw), sebab muatan dan cakupannya yang luas dalam membahas pengaturan seperti perluasan alat bukti elektronik sama dengan alat bukti yang sudah dikenal selama ini. Kejahatan perbankan lahir dan tumbuh seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dicapai oleh manusia. kejahatan berteknologi tinggi seperti kejahatan atau cybercrime, seolah-olah hukum ketinggalan dari peristiwanya (het recht hink achter de feiten aan). Seiring dengan berkembangnya pemanfaatan Internet, maka mereka yang memiliki kemampuan dibidang computer dan memiliki maksud-maksud tertentu dapat memanfaatkan komputer untuk melakukan kejahatan yang merugikan pihak lain