Nilai Kemanusiaan dan Fungsi Sosial: Penyelenggara Rumah Sakit Berbentuk Perseroan Terbatas

Abstract

Tulisan ini membahas mengenai rumah sakit yang berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas yang diakui oleh UU Rumah Sakit, yang mana ini merupakan suatu pertetangan nilai di dalam UU tersebut, pengakuan rumah sakit privat berbentuk PT akan mengakibat rumah sakit bersifat profit taking sebagaimana yang termuat di dalam Pasal 21. Pasal 21 Rumah Sakit privat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) dikelola oleh badan hukum dengan tujuan profit yang berbentuk Perseroan Terbatas atau Persero. Ini berbeda hal pula dengan Pasal 2 UU Rumah Sakit yang menyatakan bahwa Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial. Yang mana Pasal 21 tersebut memiliki asas yang berbeda dengan Pasal 2, yang satu rumah sakit akan tunduk pada nilai kemanusiaan dan fungsi sosial sedangkan yang lain lebih kepada prinsip mencari keuntungan.