Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/24221
Title: Kemandirian Remaja Perempuan Berstatus Anak Tunggal di Dalam Keluarga Broken Home
Authors: Yulfa, Raudhea Agitha Vara
Keywords: kemandirian;remaja;anak tunggal;broken home
Issue Date: 10-May-2022
Abstract: Keluarga bahagia dan lengkap menjadi keinginan setiap anak, namun perselisihan dalam keluarga dapat menimbulkan keretakan keluarga atau krisis keluarga atau broken home, keadaan keluarga yang krisis dapat menimbulkan kerugian pada banyak pihak terutama pada anak, anak yang berada pada usia remaja dan harus menghadapi kenyataan bahwa orang tuanya bercerai lebih berisiko terhadap gangguan psikologis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemandirian remaja perempuan berstatus anak tunggal di dalam keluarga broken home. Pemilihan subjek dengan menggunakan purposive sampling. Subjek yang terdiri atas 3 remaja perempuan berstatus anak tunggal di dalam keluarga broken home, teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Hasil penelitian diperoleh informasi bahwa remaja perempuann berstatus anak tunggal di dalam keluarga broken home memiliki kemandirian emosional, kemandirian perilaku dan kemandirian nilai. Kemandirian ini menjadikan remaja perempuan berstatus anak tunggal di dalam keluarga broken home mampu dan bijak mengambil keputusan. Remaja perempuan berstatus anak tunggal di dalam keluarga broken home mampu menyelesaikan masalah dengan prinsip-prinsip dan keyakinan dalam memahami arti kehidupan.
A happy and complete family is the desire of every child, but disputes in the family can cause family rifts or family crises or broken homes, a crisis family situation can cause harm to many parties, especially children, children who are in their teens and have to face the fact that people divorced parents are more at risk of psychological disorders. The purpose of this study was to determine the independence of adolescentgirls with the status of an only child in a broken home family. Subject selection using purposive sampling. Subjects consisting of 3 teenage girls with the status of an only child in a broken home family, the data collection techniques were observation and interviews. The results obtained information that adolescent girls with the status of only children in broken home families have emotional independence, behavioral independence and value independence. This independence makes young women with the status of an only child in a broken home family able and wise to make decisions. Adolescent girls with the status of only children in broken home families are able to solve problems with principles and beliefs in understanding the meaning of life.
URI: https://repository.uksw.edu/handle/123456789/24221
Appears in Collections:T1 - Psychology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
T1_802017175_Judul.pdf678.52 kBAdobe PDFView/Open
T1_802017175_Isi.pdf545.82 kBAdobe PDFView/Open
T1_802017175_Daftar Pustaka.pdf462.9 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.