Battery Management System untuk Baterai Lithium-ion 18650 3s

Abstract

Perangkat elektronik portable merupakan perangkat elektronik yang dapat dibawa kemana-mana dan dapat digunakan tanpa harus terhubung dengan sumber listrik secara langsung. Perangkat portable menggunakan media penyimpanan energi listrik sebagai sumber listrik. Salah satu media penyimpanan energi listrik yang digunakan adalah baterai. Sebuah baterai jika tidak dipantau kondisi pemakaiannya akan mengakibatkan kerusakan pada baterai itu sendiri. Seperti baterai cepat panas, bocor dan menggelembung. Terlebih sampai saat ini baterai lithium-ion harganya relatif mahal. Maka dari itu penulis membuat Battery Management System yang dapat memantau kondisi baterai pada saat dilakukan pengisian maupun pengosongan untuk menghindari terjadinya overcharge, overdischarge dan overcurrent untuk menghindari kerusakan pada baterai seperti baterai panas, bocor dan menggelembung bahkan bisa sampai meledak. Battery Management System (BMS) adalah alat pemantau baterai yang menggunakan baterai sebagai sumber tenaganya. Dari perancangan dan pengujian Battery Management System (BMS) dapat dikatakan bahwa alat Battery Management System ini dapat bekerja dengan baik, dengan ralat tegangan baterai sebesar 0,01%. Percobaan overcharge dapat bekerja, pada saat baterai dalam proses pengisian tidak melebihi batas tegangan 4,2 V. dari hasil percobaan discharge, proteksi overdischarge dapat bekerja dengan baik, ketika salah satu baterai mencapai batas tegangan terendah yaitu 2,7 V, maka semua koneksi beban akan terputus. Proses pengisian, proteksi overcurrent dapat bekerja dengan baik, jika arus yang masuk ke rangkaian terlalu besar, maka proses pengisian tidak dapat dilakukan, dan akan muncul notifikasi “error overcurrent” pada layar LCD.