Evaluasi Program Pendidikan Inklusi bagi Anak Berkebutuhan Khusus di SD Negeri Bendungan

Abstract

Riko. 2020. Evaluasi Program Pendidikan Inklusi Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Di SD Negri Bendungan. Tesis: FKIP Program S2 Administrasi Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana. Pembimbing: Dr. Bambang S. Sulasmono, M.Si. Penerimaan peserta didik berkebutuhan khusus merupakan bagian dari program pendidikan inklui di SD Negeri Bendungan. Tujuan dari program pendidikan inklusi adalah memberikan kesempatan bagi anak berkebutuhan khusus untuk dapat bersekolah di sekolah-sekolah umum serta memberikan kesetaraan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus agar tidak ada diskriminasi pada dunia pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi program pendidikan inklui di SD Negeri Bendungan dengan menggunakan model evaluasi kesenjangan yang dikembangkan oleh Malcom Provus dengan 4 tahapan yaitu, tahap desain, tahap instalasi, tahap proses, dan tahap produk.. Evaluasi program pendidikan inklui dilakukan dengan menilai adanya standar Permendikanas Nomor 70 tahun 2009 dengan kondisi nyata pelaksanaan program program pendidikan inklusi di SD Negeri Bendungan, apakah udah berjalan sesuai yang diinginkan atau belum. Pengumpulan data dengan menggunakan tehnik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap desain terdapat kesenjangan pada komponen tenaga pendidik, komponen kurikulum, komponen pembiayaan, dan komponen dukungan masyarakat. Pada tahap desain ini kesesuainya cuma 5/9 x 100% = 55,6%, itu artinya skor yang didapat sebesar 55,6% dalam keberhasilan program tersebut dan terdapat kesenjangan sebesar 44,4%, itu artinya pada tahap desain masuk dalam kategori CUKUP. Pada tahap instalasi terdapat kesenjangan pada komponen penyiapan guru, komponen rencana pengembangan kurikulum, komponen pendeteksian ketunaan, dan komponen anggaran. Pada tahap desain kesesuaiannya cuma 2/6 x 100% = 33,3%, Itu artinya skor yang didapat sebesar 33,3% dalam keberhasilan program tersebut dan terdapat kesenjangan sebesar 66,7%, itu artinya pada tahap instalasi masuk dalam kategori KURANG. Pada tahap proses terdapat kesenjangan pada komponen pendeteksi ketunaan, komponen pengembangan kurikulum, komponen pengangkatan guru, Pada tahap proses kesesuainya cuma 2/5 x 100% = 40%, itu artinya skor yang didapat sebesar 40% dalam keberhasilan program tersebut dan terdapat kesenjangan sebesar 60%, itu artinya pada tahap proses masuk dalam kategori KURANG. Dan terakhir pada tahap produk kesenjangan yang muncul adalah hasil belajar siswa untuk penilaian rapot ABK masih disamakan dengan anak normal. Pada tahap produk kesesuainnya mencapai 4/5 x 100% = 80%, itu artinya skor yang didapat sebesar 80% dalam keberhasilan program tersebut dan terdapat kesenjangan sebesar 20%, itu artinya pada tahap produk masuk dalam kategori BAIK.

Riko. 2020. Evaluation of Inclusive Education Programs for Children with Special Needs at SD Negeri Bendungan. Thesis: FKIP S2 Education Administration Program Satya Wacana Christian University. Supervisor: Dr. Bambang S. Sulasmono, M.Si. Acceptance of students with special needs is part of the inklui education program at Bendungan Primary School. The purpose of the inclusive education program is to provide opportunities for children with special needs to be able to attend public schools and provide equal education for children with special needs so that there is no discrimination in the world of education. The purpose of this study is to evaluate the inklui education program in Bendungan Public Elementary School by using a gap evaluation model developed by Malcom Provus with 4 stages namely, the design stage, the installation stage, the process stage, and the product stage. Permendikanas standard No. 70 of 2009 with the real conditions of the implementation of inclusive education programs in SD Negeri Bendungan, is it already running as desired or not. Data collection using interview techniques, observation, and documentation. The results showed that at the design stage there were gaps in the teaching component, the curriculum component, the financing component, and the community support component. At this design stage the suitability is only 5/9 x 100% = 55.6%, it means that the score obtained is 55.6% in the success of the program and there is a gap of 44.4%, it means that at the design stage it is included in the ENOUGH category . At the installation stage there are gaps in the teacher preparation component, the curriculum development plan component, the disability detection component, and the budget component. At the design stage, the suitability is only 2/6 x 100% = 33.3%. It means that the score obtained is 33.3% in the success of the program and there is a gap of 66.7%, meaning that at the installation stage it is in the LESS category. At the stage of the process there is a gap in the component of disability detection, a component of curriculum development, a component of the appointment of teachers, At the stage of the suitability process only 2/5 x 100% = 40%, it means the score obtained by 40% in the success of the program and there is a gap of 60 %, it means that at the stage of the process is in the LESS category. And finally at the product gap stage that arises is student learning outcomes for the assessment of report cards special needs are still equated with normal children. At the product stage the suitability reaches 4/5 x 100% = 80%, it means that the score obtained is 80% in the success of the program and there is a gap of 20%, that means at the product stage it is in the GOOD category.