Hambatan Internasionalisasi Pada UKM Makanan Olahan

Abstract

Proses internasionalisasi bisa terjadi secara sengaja maupun tidak disengaja. Bagi usaha kecil dan mikro (UKM) proses internasionalisasi merupakan proses yang kompleks. Makanan olahan merupakan barang konsumsi yang memerlukan adapatasi lebih tinggi karena perbedaan budaya makanan antar negara secara mendasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi proses internasionalisasi UKM makanan olahan, hambatan internal dan eksternal yang mempengaruhi proses internasionalisasi UKM makanan olahan. Penelitian ini meneliti Klenteng & 2 Hoolo, Kripik Tempe Lupin dan Nura melalui wawancara mendalam dengan pemilik atau pengelola usaha. Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa Klenteng & 2 Hoolo berada posisi pre-export stage, Kripik Tempe Lupin dan Nura pada posisi domestic focus. Hambatan internal yang berhasil teridentifikasi: (1) kualitas SDM yang masih rendah (2) keterbatasan modal untuk membiayai ekspor (3) persepsi pemilik terhadap resiko internasionalisasi (4) akses informasi terhadap pasar internasional yang terbatas (5) kualitas dan daya tahan produk rendah. Hambatan eksternal secara khusus adalah peraturan mengenai wajib atau tidaknya Sertifikasi Halal produk untuk izin edar. Hambatan eksternal secara umum teridentifikasi: (1) pemberlakuan pajak 1% bagi UKM yang memberatkan (2) Tidak adanya bantuan pemerintah dalam proses pemasaran produk ke pasar internasional serta (3) serta kelangkaan bahan baku dan harga yang selalu berfluktuasi. Pengaruh hambatan internal dan eksternal terhadap proses internasionalisasi mempengaruhi perusahaan dalam meningkatkan posisinya.

The process ofinternationalization can happen intentionally or unintentionally. For small and micro-enterprises (SMEs) the process ofinternationalization is a complex process. Processed food is the consumer goods that require higher adaptations because food is fundamentally had cultural difference between each countries. This research aims to know and identify the process of internationalization of processed food SMEs, internal and external barriers that affect the process of processed food SMEs. This research examines Klenteng & 2 Hoolo, Kripik Tempe Lupin and Nura through in depth interview with the owner or manager of the enterprise. The research identified that Klenteng & 2 Hoolo position is pre-export stage, Kripik Tempe Lupin and Nura in the position domestic focus. Internal barriers that identified: (1) the quality of human resources is still low (2) limitations of capital to finance export (3) perception of the owner about the risks of internationalization (4) limited information access about international markets (5) the quality and durability of the product. External barriers specifically affecting the process of internationalization of SMEs processed foods is mandatory regulations regarding whether or not the product Halal Certification to permit the circulation of processed food products. In general, external barriers are: (1) the enforcement of 1% taxes for SMEs that incriminating (2) the lack of government assistance in the process of marketing products to international markets (3) the scarcity of raw material and its prices always fluctuate. Internal and external barriers against the process of internationalization influence the company in improving its international position.