Pengaruh Kondisi Organisasional, Kondisi Individual dan Kondisi Situasional terhadap Intensi Whistleblowing pada PT. Pegadaian Salatiga dan Klaten

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kondisi organisasional, kondisi individual dan kondisi situasional terhadap intensi whistleblowing. Whistleblowing merupakan salah satu bentuk pengendalian yang dapat digunakan untuk mengungkapkan tindakan pelanggaran maupun kecurangan yang terjadi di dalam perusahaan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode total sampling dengan jumlah responden sebanyak 67 responden. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linear berganda. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa ethical climate-principle, komitmen organisasi dan keseriusan pelanggaran berpengaruh positif terhadap intensi whistleblowing, sementara personal cost berpengaruh negatif terhadap intensi whistleblowing serta internal locus of control tidak berpengaruh terhadap intensi whistleblowing.

This study aims to examine the effect of organizational conditions, individual conditions and situational conditions on whistleblowing intentions. Whistleblowing is a form of control that can be used to reveal acts of violation or fraud that occur within the company. The sampling technique in this study used the total sampling method with a total of 67 respondents. The data analysis technique used is multiple linear regression analysis. The results of multiple linear regression analysis show that ethical climate-principle, organizational commitment and seriousness of violations have a positive effect on whistleblowing intentions, while personal cost have a negative effect on whistleblowing intentions and internal locus of control does not have effect on whistleblowing intentions.