Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/2478
Title: | Integrasi Sosial dalam Masyarakat Pluralitas Agama (Tinjauan Kritis dari Perspektif Sosiologis Agama di Dusun Yalahatan, Negeri Tamilouw) |
Authors: | Lokollo, Agnessia |
Keywords: | Integrasi sosial;pluralitas agama;solidaritas sosial;dialog hidup;komunitas Yalahatan;negeri Tamilouw |
Issue Date: | 2012 |
Publisher: | Magister Sosiologi Agama Program Pascasarjana FTEO-UKSW |
Abstract: | Manusia sebagai makhluk sosial, membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Kebutuhan mendasar ini terwujud dalam lingkup sosial manusia. Masyarakat merupakan lingkup sosial yang penting bagi para individu untuk berinteraksi dan menyatu secara kolektif dengan berbagai sistem nilai yang mengatur mereka. Salah satu nilai penting ialah solidaritas sosial untuk mencapai integrasi sosial. pada kenyataannya, kehidupan manusia rentan terhadap konflik antara lain, karena kurangnya rasa solidaritas sosial yang menyatukan mereka. Sebab itu pentingnya nilai solidaritas sosial diperlukan dalam konteks sebuah lingkup sosial yang sarat dengan nilai-nilai plural sebagai kekuatan integrasi. Tulisan ini mengkaji kehidupan integrasi sosial komunitas setempat dalam konteks pluralitas agama-agama berdasarkan penelitian lapangan yang dilakukan pada orang Yalahatan, negeri Tamilouw, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah. Untuk mengetahui dan memahami kehidupan kehidupan komunitas Yalahatan, yang terintegrasi dalam konteks pluralitas agama, maka penelitian yang dilakukan dengan teknik pengumpulan data, yaitu teknik wawancara dengan beberapa informan seperti pemimpin agama Kristen Protestan, Kristen Katolik, Islam, agama suku serta tokoh masyarakat lainnya, dan beberapa anggota warga setempat berdasarkan karakteristik yang diperlukan dalam penelitian ini, serta observasi partisipasi dengan turut mengambil bagian dalam objek observasi. Orang Yalahatan dalam konteks pluralitas agama ternyata dapat terintegrasi karena rasa solidaritas sosial yang mampu tercipta dalam lingkup sosial mereka. Hal ini muncul sebagai pengikat hubungan sosial berdasarkan ikatan-ikatan kekerabatan yang kuat, perkawinan, maupun upacara adat pada orang Yalahatan, yang menyatukan mereka tanpa memandang latar belakang sosial. Hal-hal penting ini dapat teraktualissaikan melalui “dialog hidup” dalam lingkup kehidupan orang Yalahatan. Konflik Maluku 1999 yang juga dirasakan oleh komunitas Yalahatan, tidak menghancurkan integrasi sosial komunitas setempat. Orang Tamilouw melindungi orang-orang Yalahatan yaitu ketika mereka mengungsi di hutan selama 21 hari, orang-orang Tamilouw yang menjaga tempat tinggal mereka. Setelah 21 hari berada di hutan, orang-orang Tamilouw memanggil mereka kembali dan hidup bersama sebagai suatu komunitas yang terintegrasi dengan baik. |
URI: | http://repository.uksw.edu/handle/123456789/2478 |
Appears in Collections: | T2 - Master of Religion Sociology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T2_752010005_Judul.pdf | Halaman Judul | 1.49 MB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752010005_BAB I.pdf | BAB I | 192.42 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752010005_BAB II.pdf | BAB II | 303.06 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752010005_BAB III.pdf | BAB III | 2.11 MB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752010005_BAB IV.pdf | BAB IV | 138.65 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752010005_BAB V.pdf | BAB V | 101.94 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752010005_Daftar Pustaka.pdf | Daftar Pustaka | 79.46 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.