Representasi Mencintai Diri Konten Social Experiment #KamuTidakSendiri Pada Instagram @rahasiagadis (Studi Analisis Semiotika Teori John Fiske)

Abstract

Dalam kehidupan sosial perempuan standar kecantikan bukan lagi relatif namun universal yaitu harus berkulit putih mulus dan memiliki tubuh langsing hal tersebut melekat pada masyarakat, sehingga perempuan yang tidak memenuhi standar kencantikan berujung insecure dan tidak mencintai diri. Penelitian ini ingin melihat pemaknaan dari konten social experiment #KamuTidakSendiri pada instagram @rahasisagadis terkait isu mencintai diri dilandasi teori semiotika John Fiske dengan 3 level sosial yaitu level realitas, level representatif, dan level ideologi. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dan jenis penelitian interpretatif, dengan teknik pengumpulan data secara dokumentasi. Scene pertanyaan yang dianalisis yaitu 1,4, dan 7 mencerminkan relasi kuasa dimana masyarakat menentukan standar bagi perempuan untuk dapat dinilai cantik dan menarik, perempuan yang tidak mencapai standar tersebut akan merasa terasingkan sehingga berujung tidak mencintai diri. Dengan hasil penelitian bahwa mencintai diri pada perempuan memang sulit namun perempuan tidak pernah mengalami permasalahannya secara sendiri, karena rata-rata perempuan juga mengalami hal yang sama, dengan merasa sepenanggungan dapat membantu perempuan-perempuan lain untuk lebih mencintai diri. Sehingga dari social experiment #KamuTidakSendiri membentuk mindset baru untuk perempuan bahwa rata-rata perempuan mengalami hal yang sama, terbukti dari 7 pertanyaan yang diajukan hampir 10 perempuan mengalaminya sehingga dengan merasa sepenanggungan karena telah mengerti permasalahan disekitar perempuan dapat lebih mensupport dan memahami sesamanya.