Perlindungan Hukum Debitur terhadap Objek Fidusia yang Telah Beralih kepada Orang yang Mengatasnamakan Debitur (Studi Kasus : Putusan Nomor 128/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Sel, Putusan Nomor 275/PDT/2015/PT.DKI, dan Putusan Mahkamah Agung 1271 K/Pdt/2016)

Abstract

Fiduciaire Eigendomsoverdracht atau lebih dikenal dengan sebutan Fiduciary Transfer of Ownership atau Fiduciary Security, adalah jenis keamanan yang sekarang telah digunakan oleh banyak orang dan tidak dapat dipungkiri pentingnya dalam dunia hukum privat. Dalam Jaminan Fidusia, objek akan yang tetap mengendalikan orang atau entitas yang memberikan jaminan fidusia atas objek (Penyedia Fidusia). Itulah sebabnya jaminan ini digunakan untuk memberikan penerima jaminan fidusia bentuk kepastian hukum dan untuk mengamankan pembayaran utang tertentu. Namun pada kenyataannya, masih ada banyak masalah mengenai hal ini seperti penerima fidusia yang tidak mendaftarkan objek di Kantor Pendaftaran Fidusia, atau juga kreditur menerima pelunasan dari pihak lain tanpa sepengetahuan pemberi fidusia, penyedia fidusia tidak membayar utangnya atau mereka mungkin telah menyewa atau mungkin menjual benda-benda tersebut. Dalam situasi ini, pemberi fidusia menghadapi kerugian. Penulis berfokus pada masalah di mana kreditur telah mengalihkan objek tersebut kepada pihak lain tanpa sepengetahuan pemberi fidusia dan perlindungan hukum apa yang dimiliki oleh pemberi fidusia mengenai situasi ini. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode normatif. Hasil dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang perlindungan hukum preventif dan represif untuk pemberi fidusia sehubungan dengan penyedia fidusia atau kreditur telah mengalihkan atau menerima objek tanpa sepengetahuan pemberi fidusia