Pertimbangan Hakim dalam Menjatuhkan Saksi Pidana Penjara kepada Korban Penyalahguna Narkotika

Abstract

Dalam skripsi ini menganalisis kasus dimana korban penyalahguna narkotika dijatuhkan sanksi pidana penjara selama 1 (satu) tahun, dimana sanksi pidana penjara bagi korban penyalahguna narkotika sangat bertentangan dengan Pasal 54 Undang-Undang No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Jo Pasal 2 Peraturan Mentri Hukum Dan HAM RI No. 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Layanan Rehabilitasi Narkotika Bagi Tahanan Dan Warga Binaan Pemasyarakatan. Skripsi ini bertujuan untuk menemukan, menggambarkan dan menganalisis pertimbangan hakim dalam memberikan sanksi pidana penjara kepada korban penyalahguna narkotika, serta menambah pengetahuan tentang perkara tindak pidana narkotika. Penulis dalam menulis skripsi ini menggunakan pendekatan undang-undang, studi kasus dan analisis. Hasil dari analisis dalam skripsi ini ialah bahwa benar Terdakwa telah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan kepada Terdakwa dengan Pasal 127 ayat (1) huruf a Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan Terdakwa telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana. Perlu dicermati kembali bahwa Terdakwa melakukan tindak pidana bukan atas kehendak Terdakwa sendiri, melainkan Terdakwa melakukan tindak pidana atas ajakan dari saksi Hartono, oleh karenanya berdasarkan Pasal 54 Undang-Undang No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Jo Pasal 2 Peraturan Mentri Hukum Dan HAM RI No. 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Layanan Rehabilitasi Narkotika Bagi Tahanan Dan Warga Binaan Pemasyarakatan Terdakwa adalah korban penyalahguna narkotika karena menggunakan narkotika atas dasar ajakan. Oleh karenanya patutnya Terdakwa mendapat rehabilitasi baik secara medis ataupun sosial